Bagaimana Suporter PSM Makassar Jaga Tim Kesayangan saat Kalah-Menang

Makassar, IDN Times - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (Jatim) pada 1 Oktober 2022 lalu, menjadi pukulan telak bagi dunia sepakbola di tanah air dan dunia, serta khusus bagi suporter fanatik.
Soal fanatisme dunia sepakbola Indonesia tidak perlu ditanyakan lagi. Tapi kadang ditemukan di lapangan, para suporter yang fanatik berlebihan bisa jadi pemicu hingga membuat kerusuhan.
Tragedi stadion Kanjuruhan akan dikenang sepanjang sejarah sepakbola dunia, khusus bagi suporter akan menjadi pembelajaran kedepannya untuk tidak fanatik berlebihan.
Laskar Ayam Jantan (LAJ) merupakan satu dari banyaknya klub suporter PSM Makassar. Klub suporter ini didirikan pada 7 Mei 2010 di Jalan Beruang, Mamajang, Kota Makassar. Pendirinya, Uki Nugraha atau Daeng Uki.
Daeng Uki merupakan Panglima LAJ. Baginya, kelompok suporter adalah penyemangat tim. Pesannya kepada anggota LAJ agar jangan membawa kerugian bagi tim, saat menang ataupun kalah.
"Karena kita sayangi tim kita maka harusnya kita jaga, menjaganya dengan jangan pernah melakukan hal-hal yang bisa merugikan tim, lebih lagi bahayakan jiwa sendiri," kata Daeng Uki kepada IDN Times, Sabtu (8/10/2022).
1. Inisiatir membentuk kelompok suporter
Daeng Uki yang sudah mengikuti tim PSM sejak tahun 1980-an ini mengaku, belum ada klub suporter bola di Indonesia yang dibuat berdasarkan hasil dari keputusan suatu tim.
"Semua klub pure adalah bentukan dan juga inisiatif suporteter. Dan tujuannya tadi soal bagaimana kita menyatukan visi misi dan kreativitas teman-teman yang ada di dalam naungan komunitas para suporter itu," terang Daeng Uki.
Komunitas LAJ sendiri punya divisi agar bisa mengkordinir para anggota. Seperti divisi musik siapkan drum band saat PSM bertanding kandang dan tandang.