Makassar, IDN Times - Pada Minggu (/2/2025) siang, sebuah perayaan tampak di salah satu sudut Kota Makassar. Itu adalah Festival Arak-Arakan Dewa Dewi dan Budaya yang merupakan rangkaian dari Tahun Baru Imlek 2576.
Di bawah terik matahari yang menyinari Kota Makassar, festival ini menarik ribuan penonton untuk menyaksikannya. Acara ini tidak hanya menjadi momentum bagi masyarakat etnis Tionghoa, namun juga menjadi ajang untuk menunjukkan keberagaman dan kebersamaan Indonesia.
Ketika pukul satu siang, prosesi mulai bergerak. Prosesi arak-arakan dewa, dimulai dari Jalan Sulawesi, melintasi Jalan Sangir, Wahidin Sudirohusodo, dan Ahmad Yani, berakhir di Jalan Riburane dan kembali lagi ke Jalan Sulawesi di depan Klenteng Xian Ma.
Di depan, ada barisan yang membawa lambang burung Garuda dan bendera Merah Putih. Di belakangnya, ada barisan Bhineka Tunggal Ika yang terdiri dari berbagai komunitas lintas agama, etnis, dan budaya.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama tiga organisasi yakni Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Himti) Sulawesi Selatan, dan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Sulawesi Selatan.