Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kanit Reskrim Polsek Kema, Aiptu Elvis Ginting, dalam video viralnya yang mengeluhkan dugaan kecurangan proses seleksi Bintara Polri di Polda Sulawesi Utara. IDNTimes/Istimewa
Kanit Reskrim Polsek Kema, Aiptu Elvis Ginting, dalam video viralnya yang mengeluhkan dugaan kecurangan proses seleksi Bintara Polri di Polda Sulawesi Utara. IDNTimes/Istimewa

Manado, IDNTimes – Kanit Reskrim Polsek Kema, Aiptu Elvis Ginting, viral di media sosial lantaran mengeluh soal dugaan kecurangan proses perekrutan Bintara Polri di Polda Sulawesi Utara. Dalam video yang beredar, Ginting mengatakan bahwa anaknya tidak lolos dalam seleksi tersebut.

Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Kema, Iptu Repy Samel. Ia mengatakan bahwa Ginting masih bertugas di Polsek Kema.

“Masih, tapi dalam pengawasan Propam Polda Sulut,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

1. Panitia dituding berpihak

Polsek Kema di Jalan Kema-Makalisung, Kelurahan Kema Satu, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Dok. Polsek Kema

Ginting memilih menyuarakan aspirasinya melalui media sosial lantaran dinilai lebih cepat untuk ditangani. Ia mengklaim bahwa para casis menyebut sejumlah oknum di Polda Sulut berpihak pada casis yang lain.

 “Keterangan yang anak buah dapatkan dari casis, ada beberapa casis yang dipindahkan ke bagian belakang saat ujian. Kemudian panitia juga mengajari sejumlah casis tersebut, bahkan memberikan handphone saat ujian,” tutur Ginting.

Ia mengklaim bahwa keluhan yang disampaikan bukan didasari atas kekecewaan anaknya yang gagal masuk, namun karena menyesali perbuatan panitia yang dinilai berpihak kepada beberapa casis. Usai protes tersebut, hingga saat ini Ginting masih belum masuk kantor di Polsek Kema.

2. Polda Sulut proses dugaan kecurangan

Kabid Humas Polda Sulawesi Utara AKBP Alamsyah Parulian Hasibuan. Dok. Polda Sulut

Kabid Humas Polres Sulut, AKBP Alamsyah Parulian Hasibuan, mengatakan kasus ini ditangani oleh Propam. “Masih berproses ya,” ucapnya.

Di sisi lain, Hasibuan meminta kasus ini ditanggapi dengan bijak. Jika memang gagal dalam proses perekrutan, para casis diminta tak putus asa.

“Jadikan pengalaman untuk mengevaluasi kekurangan diri. Sehingga kalau akan mengikuti seleksi lagi di waktu mendatang, pesiapan jadi lebih maksimal,” ujar Hasibuan.

Dalam proses seleksi kali ini, Hasibuan mengakui banyak casis yang memang memenuhi syarat. Namun karena kuota terbatas dan sudah ditentukan Mabes Polri, hanya casis yang memenuhi ranking sesuai kuota yang bisa mengikuti tahap selanjutnya.

3. Klaim tak ada diskriminasi

Polda Sulawesi Utara, Jalan Bethesda Nomor 62, Sario, Kota Manado. IDNTimes/Savi

Hasibuan juga mengklaim bahwa tak ada dsikriminasi dalam proses perekrutan casis. Siapapun bisa mendaftar termasuk casis dengan beragam latar belakang pekerjaan orang tua.

Dari data Biro SDM Polda Sulut, ada 3 orang tua casis yang bekerja sebagai buruh harian lepas, 6 nelayan, 24 petani, 3 sopir, dan lain-lain. Bahkan, ada juga 9 orang tua casis yang tidak bekerja.

Meski begitu, ia tetap meminta masyarakat melapor jika ada dugaan kecurangan dalam proses seleksi.”Kami sudah membuka aduan melalui Biro SDM, Itwasda, maupun Propam. Tapi tentu harus diserta bukti-bukti yang valid agar bisa ditindaklanjuti,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team