Andi Sudirman Sulaiman: Ini HUT Sulsel Terakhir pada Periode Saya

Sudirman menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan selama ini, khususnya kepada DPRD Sulsel yang menjadi penyambung aspirasi masyarakat.

"Saya tidak merasa sendiri, karena ada 85x2 matanya, ada 85x2 telinganya. Tentu ini kami membutuhkan penguatan dari tim-tim karena nilai yang kami dapatkan, nilai trust publik kepada kami semuanya," katanya.

Sudirman juga menyampaikan permintaan maaf apabila selama masa pemerintahannya terdapat banyak kesalahan, baik secara lisan maupun tindakan.

"Saya berterimakasih banyak dan mohon maaf kalau ada silat lidah dan kata yang salah," kata Sudirman.

Adapun sidang paripurna tersebut dirangkaikan dengan sejumlah agenda. Di antaranya Pemprov Sulsel menyerahkan santunan ahli waris pada korban penembakan KKB yang berasal dar Kepulauan Selayar. Warga yang menerima santunan itu atas nama A Mawar selaku ahli waris Sirajuddin, Anriani dg. Marannu selaku ahli waris Dg. Marannu dan Hajrawati selaku ahli waris Taufan Amir. 

Selain itu, Pemprov juga menyerahkan santunan kematian kepada warga lainnya. Mereka adalah Nur Ati selaku ahli waris Basman yakni korban kapal tenggelam nelayan asal Kabupaten Bulukumba. Kemudian Hasmia selaku ahli waris Adil Akbar yakni korban kapal meledak di Korea Selatan, asal Kabupaten Bone.

"Kami berduka cita. Semoga santunan yang diberikan dapat bermanfaat untuk para ahli waris keluarga korban," kata Sudirman.

Pada kesempatan itu, Sudirman juga meresmikan 10 unit fasilitas arsinum (air siap minum) di 8 kabupaten. Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan Prasasti Teknologi Pengolahan Arsinum Sudirman di hadapan seluruh tamu yang hadir. 

Adapun 10 titik yang dimaksud yaitu Pulau Kanalo 2 di Kabupaten Sinjai, Pulau Liukang Loe di Kabupaten Bulukumba, Pulau Libukang di Kabupaten Jeneponto,  Pesisir Desa Mattirotasi di Kabupaten Pinrang. Kemudian, Pulau Salebbo Mattirowalie dan Pulau Podang-Podang di Kabupaten Pangkep, Desa Bonto Borusu dan Desa Menara Indah, di Kabupaten Selayar, Pulau Pannikiang di Kabupaten Barru dan Desa Patongloan di Kabupaten Enrekang.

Teknologi pengolahan arsinum ini merupakan salah satu program prioritas Sudirman tahun ini. Arsinum diberikan kepada masyarakat kepulauan, pesisir, dan daerah rawan air minum layak dan aman. Menurut Sudirman, peningkatan kualitas air sangat penting khususnya air minum bagi masyarakat. 

"Semoga dengan adanya arsinum ini akan bermanfaat untuk masyarakat kita di kepulauan dan pesisir, sehingga dapat menikmati air minum layak dan aman," katanya.