Pelaku peniupuan berinisial AFR dengan mobil alphard sewaannya / Istimewa
Sementara, Sherly (41) salah satu kerabat korban mengatakan, kasus penipuan terhadap Gonzalo bermula saat AFR datang ke sebuah kafe milik korban pada 31 Juli 2024 lalu.
Saat itu, lanjutnya, AFR disebut menawarkan diri bisa mengurus Gonzalo hingga dinyatakan lulus dalam pendidikan taruna Akpol.
"Awalnya dia (AFR) minta Rp1 miliar dulu, kemudian kita sepakat. Kemudian, naik lagi Rp1,5 miliar (akhirnya diserahkan)," ungkap Sherly, Selasa malam.
Usai diberi uang, AFR kemudian kembali meminta dana sebesar Rp3 miliar kepada orangtua korban.
"Berjalan waktu, minta lagi Rp3 Miliar, alasannya (AFR) karena banyak persaingan, jadi kita percaya karena dia juga kasih liat rumahnya dan mobilnya, jadi kita percaya bilang dia orang berada," jelasnya.
Namun, saat tiba pengumuman kelulusan taruna Akpol, termyata Gonzal dinyatakan tidak lulus dalam seleksi. AFR pun, kata Sherly kembali menawarkan kouta jalur khusus dan menjanjikan Gonzalo pasti lulus taruna Akpol.
"Jadi dibawalah Gonzalo ke Semarang. Di sana Gonzalo di simpan, dia (AFR) bilang dipertemukan Gonzalo dengan Kapolri makan siang," ucap Sherly.