Aktivitas anak jalanan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (13/4/2024). IDN Times/Ashrawi Muin
Upaya untuk membantu anak jalanan memang telah dilakukan oleh pemerintah melalui program-program yang diklaim efektif.
Menurut Joko Jumadi, penanganan anak jalan harus dilakukan oleh seluruh pihak, sebab ada banyak ancaman bahaya yang dihadapi oleh anak jalanan, termasuk menjadi korban kekerasan seksual. Penanganan masalah anak jalanan, kata dia, harus dilakukan secara komprehensif melalui berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan.
"Perlu ada tindakan tegas terhadap orang-orang yang melakukan eksploitasi terhadap anak jalanan," tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Pangerang Nur Akbar, mengatakan pihaknya telah menggalakkan razia dan pembinaan anak jalananan.
Sepanjang 2023, Dinas Sosial Kota Makassar menjaring lebih dari 300 anak jalanan. Tahun ini, sudah ada lebih dari 60 anak yang terjaring.
"Ada banyak memang. Jadi kami memang akan konsern dengan kegiatan pembinaan ke depan," kata Pangerang.
Untuk itu, Dinas Sosial Makassar telah menggandeng beberapa lembaga pemerintah lainnya untuk mengatasi masalah anak jalanan ini. Pangerang mengatakan anak jalanan memiliki hak yang sama seperti anak-anak lain seperti hak kesehatan, hak pendidikan, dan sebagainya.
Namun hal ini menjadi tantangan juga karena stigma tersebut. Stigma yang membuat anak-anak maupun keluarga mereka tidak lagi berpikir mengenai hak-haknya.
"Yang kami temukan beberapa itu memang mereka turun ke jalan bukan karena keinginan sendiri tapi dorongan atau desakan dari orang tua, sehingga hak-hak mereka tidak bisa dapatkan di situ," kata Pangerang.
Setiap anak jalanan yang terjaring razia, akan dicek dulu terkait layanan pendidikannya. Jika belum, maka Dinas Sosial akan mengkoordinasikan dengan Dinas Pendidikan.
Cara lain dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Mereka membuat Podcast Siaran Arek Forum Anak Surabaya (SIAREK FAS) di Balai Pemuda. Podcast ini merupakan fasilitas Pemkot Surabaya yang dikembangkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB).
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, anak-anak Kota Surabaya bisa memanfaatkan ruang podcast SIAREK FAS ini untuk berbicara hingga menyuarakan pendapatnya. Melalui ruang podcast ini anak-anak yang tergabung di dalam FAS hingga Duta Genre, juga bisa menggunakan tempat ini untuk berkumpul.
“Jadi iso cangkruk nang kene (bisa kumpul di sini), karena ini kan Balai Pemuda, tempat berkumpulnya para pemuda. Saya buatkan podcast itu nanti bisa bergantian siapa anak-anak punya potensi berani menyampaikan pendapat bisa di sini,” ujar Eri.
Selain mengharap pada pemerintah, apa yang dilakukan oleh Andry di Tangerang, Banten, perlu diapersiasi lebih jauh. Melalui komunitas yang dia gerakkan, Andry mencegah anak-anak jalanan terjerumus ke hal negatif yang dekat dengan kehidupan jalanan.
"Di jalan lebih mudah kena pengaruh negatif, apalagi ada faktor adrenalin di usia muda mereka," ungkapnya.Komunitas, lanjutnya, membantu mereka mencari tempat tidur, sebab banyak dari mereka tidur di depan toko.
Artikel ini merupakan kolaborasi hyperlocal yang ditulis oleh; Ashrawi Muin, Khusnul Hasana, Muhammad Nasir, Muhammad Iqbal, dan Rohmah Mustaurida.