Makassar, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini sedang gencar menarik alat kesehatan (alkes) yang mengandung merkuri. Di Pulau Sulawesi, KLHK baru saja menarik 6,29 ton alkes mengandung merkuri dari fasilitas kesehatan.
Alkes mengandung merkuri yang dimaksud itu meliputi termometer, tensimeter, dan dental amalgam atau bahan tambal gigi. Alkes yang diangkut 4 kontainer itu kini dilepas menuju penyimpanan akhir oleh Dirjen PSLB3 KLHK bersama PJ Gubernur Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Pengolahan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengingatkan tentang bahaya merkuri. Hal ini mengingat kemungkinan masih banyaknya masyarakat tidak menyadari alkes yang dibelinya selama ini mengandung merkuri.
"Jadi, bahwa memang merkuri itu sangat berbahaya. Jadi jangan dikira merkuri yang sedikit itu, yang ada di termometer ataupun tensimeter itu tidak berbahaya. Oleh karena itu, kami mengimbau juga kepada masyarakat untuk tidak bermain-main," kata Rosa setelah pelepasan di lapanan Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (18/9/2024).