Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Mela Hapsari

Makassar, IDN Times - Airnav Indonesia memprediksi arus mudik lebaran lewat jalur udara pada tahun ini lebih sepi akibat kenaikan harga tiket pesawat. Lesunya transportasi udara telah terlihat pada trafik penerbangan dalam beberapa bulan terakhir.

"Kemungkinan arus mudik tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejak awal tahun terjadi penurunan pergerakan pesawat secara umum, khususnya di Makassar," kata General Manager Airnav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) Novy Pantaryanto di Makassar, Senin (27/5).

1. Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin turun 25 persen

Dok. PT Angkasa Pura I (Persero)

Novy mengungkapkan, lesunya transportasi udara terlihat dari pergerakan pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Pada hari-hari jelang Lebaran tahun 2018, misalnya, tercatat 360 pergerakan pesawat per hari. Namun tahun ini jumlahnya menurun menjadi sekitar 260 pergerakan per hari.

Diketahui kenaikan harta tiket merupakan dampak meningkatnya biaya operasi pesawat. Salah satu yang mempengaruhi adalah pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. sehingga harga beli bahan bakar ikut melonjak.

"Setelah kenaikan harga pesawat, trafik di Bandara Hasanuddin kurang lebih turun 25 persen. Tapi untuk penerbangan internasional masih sama dengan sebelumnya," ucapnya.

2. Pendapatan Airnav ikut berkurang, meski pelayanan lebih maksimal

IDN Times/Aan Pranata

Airnav Indonesia turut merasakan dampak turunnya pergerakan pesawat. Sebab perusahaan umum pemerintah itu selama ini memperoleh pendapatan usaha dari layanan navigasi terhadap maskapai penerbangan.

Novy mengatakan, jika kondisi terus seperti ini, kemungkinan Airnav tidak dapat mencapai target Rp3,8 triliun dalam satu tahun. Diperkirakan dua puluh persen atau Rp300 miliar tak terkejar.

"Namun ada sisi positifnya. Karena pergerakan pesawat berkurang, tingkat pelayanan kita terhadap maskapai semakin baik. Karena petugas bisa sedikit lebih berkonsentrasi dengan penerbangan yang lebih sedikit," ujar Novy.

3. Puncak arus mudik di Bandara Hasanuddin diperkirakan pada H-5 Lebaran

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bandara Hasanuddin mencatat belum ada lonjakan signifikan jumlah penumpang hingga Jumat (24/5). Puncak arus mudik diperkirakan pada H-5 Idul Fitri.

Pada tahun 2018, pergerakan penumpang berjumlah 719 ribu lebih di masa arus mudik. Rata-rata per hari tercatat 39 ribu lebih penumpang. Data itu dihimpun posko terpadu selama 16 hari, sejak H-8 hingga H+8 Idul Fitri. 

Pada arus mudik tahun ini jumlah penumpang di bandara diperkirakan naik lima persen dibandingkan hari biasa. Meski, harga tiket pesawat lebih mahal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Dampaknya pasti ada, tapi kami tetap memprediksi kenaikan walau tidak setinggi tahun lalu," kata Humas Bandara Hasanuddin Dian Permata Sari.

Editorial Team