Adi Rasyid Ali Mengaku Kalah di Pemilu karena Politik Uang

Makassar, IDN Times - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Makassar Adi Rasyid Ali gagal mempertahankan kursinya di DPRD Makassar. Berstatus Wakil Ketua DPRD, dia kalah saing di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
ARA -sapaan Adi Rasyid Ali- mengatakan, Partai Demokrat terkena badai besar di pemilu kali ini. Demokrat yang sebelumnya punya enam kursi di DPRD Makassar, kini menyisakan tiga kursi atau berkurang setengahnya. Dia berdalih situasi itu terjadi karena maraknya praktik politik uang.
“Saya melihat bisa berbahaya ke depan, untuk melahirkan kualitas wakil rakyat yang ada. Setiap pemilu pasti ada, karena politik uang seperti menjadi keharusan,” kata ARA kepada wartawan di Makassar, Kamis malam (22/3/2024).
Menurut ARA, pertarungan pada pemilihan legislatif sudah berbeda. Saat ini calon legislatif tidak bisa lagi mengandalkan investasi sosial di masyarakat, melainkan harus menyuap pemilih dengan uang.
"Siapa yang membuang (membagi-bagikan uang) di hari akhir itu dipilih,” kata dia.
Menurut ARA, bukan cuma dia yang kalah karena politik uang. Hal serupa juga dirasakan oleh lebih dari setengah anggota DPRD Makassar periode 2019-2024 yang gagal terpilih kembali.
"Di DPRD Makassar 60 persen incumbent lewat. Para pemikir di DPRD Makassar tumbang karena politik uang, beda dengan Pemilu 2019,” ucapnya.
Lebih lanjut, ARA menekankan bahwa penurunan kursi Partai Demokat tidak hanya terjadi di DPRD Makassar. Hal serupa juga berlaku di sejumlah daerah. “Hampir semua daerah take down, 50 persen turun. Saya tidak tahu kenapa, tapi ini siklus politik nasional kita,” katanya.