Abdi Ardiansyah, Mahasiswa Unhas Penerima Termuda Australia Awards
Makassar, IDN Times - Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2022, Abdi Ardiansyah, menjadi peserta termuda dalam Australia Awards Short Courses, sebuah program hasil kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan potensi peserta melalui kursus selama dua hingga tiga minggu, dari Oktober 2022 hingga Februari 2023, dan terdiri dari tiga sesi yakni Pre Course Workshop, Short Course in Australia, dan Post Course Workshop. Tema edisi tahun ini yakni Youth Participation in Social Justice Issues.
Abdi, bersama 25 peserta dengan berbagai profesi dari organisasi dan lembaga di Indonesia, berkesempatan memperluas pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang sosial, politik, lingkungan, pemerintahan, dan pendidikan, serta berkontribusi terhadap organisasi atau institusi masing-masing.
1. Abdi dan para peserta belajar di Brisbane dan Melbourne
"Kami ditempatkan di Queensland University of Technology (QUT) yang berfokus mempelajari beragam materi, baik itu dalam segi konsep, teori, praktek, pengalaman, serta konteks kebijakan di Australia terkait isu keadilan sosial," cerita Abdi tentang pengalamannya menimba ilmu di Negeri Kangguru, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Senin malam (6/3/2023).
Abdi termotivasi mengikuti program ini karena ingin mempelajari langsung institusi pendidikan di Australia. Terlebih ia bisa belajar langsung dengan dosen-dosen QUT dalam proses melatih, merencanakan, hingga mengimplementasikan proyek sosial kelak.
Selain itu, hadir sebagai narasumber dalam Australia Awards Short Courses berasal dari pihak pemerintah, akademisi, aktivis, hingga CEO di beberapa organisasi sosial Australia.
2. Sempat insecure, tapi akhirnya bisa beradaptasi
Karena masih muda, Abdi mengaku sempat insecure saat berhadapan dengan peserta lainnya. Tapi, ia mengaku bisa beradaptasi dan berbaur selama proses belajar di Brisbane dan Melbourne.
"Keberagaman peserta tentunya menjadi kesyukuran bagi saya karena keberagaman inilah yang akan memperluas jaringan dan juga pengetahuan saya sebagai mahasiswa," ungkapnya.
Latar belakang sebagai anggota Forum Anak Kabupaten Bulukumba saat SMA sangat membantunya selama proses seleksi, meski ia harus membagi waktunya lantaran harus berkuliah.
"Selain itu, tema program short term ini sangat sesuai dengan jurusan saya sebagai mahasiswa hukum. Peserta juga harus mampu berbahas Inggris untuk mengikuti proses pembelajaran selama di Australia," jelas Abdi.
3. Proyek sosial menyasar pemuda diusung oleh Abdi
Topik pendidikan menjadi pilihan proyek sosial menyasar pemuda yang ia usung. Alasannya, Abdi menyebut bahwa kurangnya akses informasi serta tidak adanya kegiatan mentoring di sekolah-sekolah yang ada di desa.
Proyek sosial yang ia rancang melibatkan alumni Australia Awards, Kennedy-Lugar Youth Exchange Program, dan YSEALI Academic Fellowship. Di hadapan peserta, ia menjelaskan materi terkait pentingnya paparan internasional hingga kegiatan mentoring kepada siswa-siswi yang ada di desa.
Lebih jauh, ia berharap program Australia Awards Short Courses ini bisa memperluas jaringan kolaborasi dengan universitas-universitas yang ada di Australia. Termasuk dalam program sosial.
"Saya sangat berharap juga semoga semakin banyak mahasiswa Unhas yang ikut berpartisipasi pada program ini maupun program-program yang ada di luar sana nantinya," katanya.
