760 Jiwa Terdampak Banjir di Perumnas Antang Makassar

- 760 jiwa mengungsi akibat banjir di Makassar
- Wali Kota Makassar meninjau langsung kondisi pengungsi
- Pemerintah menjamin ketersediaan kebutuhan pengungsi, meminta instansi memperbarui data setiap tiga jam
Makassar, IDN Times - Sebanyak 760 jiwa dari 186 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir yang melanda Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (22/12/24).
Mereka tersebar di 12 titik pengungsian atau shelter yang telah ditentukan oleh kecamatan atau kelurahan, namun mayoritas korban banjir mengungsi di masjid, antara lain di Masjid Jabal Nur.
1. Kawasan langganan banjir

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bersama tim SAR gabungan dan beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) meninjau langsung kondisi para pengungsi di Blok 8 dan 10 Perumnas Antang menggunakan perahu karet.
"Makassar kan selalu banjir tiap tahun karena daerah sini (Kecamatan Manggala) cekungan sehingga kalau hujan seperti kemarin pasti banjir," kata Danny saat meninjau pengungsi di Masjid Jabal Nur, Antang, Kecamatan Manggala, Minggu (22/12/2024).
2. Penanganan pengungsi

Danny mengaku, pemerintah menjamin ketersediaan kebutuhan pengungsi di Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, baik berupa makanan maupun obat-obatan.
"Alhamdulillah ter-cover dengan baik. Tadi saya tanya (tim kesehatan) pengungsi alami gatal-gatal tentunya sanitasi harus diperbaiki, stok obat terus disiapkan, di-monitoring dan beberapa ada yang demam," terangnya.
Meski sudah banyak warga yang mengungsi, namun Danny meminta kepada lurah dan camat agar mengawasi rumah yang penghuninya masih bertahan di rumahnya.
"Cuman yang saya khawatirkan kalau ada warga yang bertahan di rumah, terus sakit keras, sehingga saya perintahkan camat, lurah untuk monitoring rumah yang warganya tidak mau mengungsi karena standar penanganan kita itu hanya pengungsi," ujarnya.
3. Kondisi pengungsi terus dipantau

Tak hanya itu, Danny Pomanto juga meminta semua instansi seperti Dinas Kesehatan, Dinsos, BPBD, agar memperbarui data dan informasi pengungsi setiap tiga jam.
"Untuk mempersiapkan logistik dan tenaga. Kalau saya lihat hampir sama kemarin tapi kemarin masih lebih tinggi sedikit. Tapi ini belum puncak, masih insidentil, hujan tiba-tiba padat, tiba-tiba terang, seperti kemarin. Jadi kita harus bersiap, karena frekuensinya makin tinggi, volumenya makin naik," pungkasnya.