Makassar, IDN Times - Enam orang yang sebelumnya ditangkap dalam aksi demonstrasi 'Indonesia Gelap' di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat malam (21/2/2025), telah dibebaskan. Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana.
"Sudah dibebaskan, dini hari tadi," kata Devi saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (22/2/2025).
Kepolisian memastikan mereka dilepaskan setelah tidak ditemukan bukti kuat yang mengaitkan mereka dengan tindakan kriminal dalam bentrokan tersebut. Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, juga mengonfirmasi hal tersebut.
Meskipun sempat diamankan, kepolisian menegaskan bahwa keenam orang yang ditahan bukan mahasiswa UNM melainkan kelompok anarko yang diduga menyusup ke dalam aksi. Namun, karena kurangnya bukti, mereka akhirnya dipulangkan.
"Mereka ada di TKP, hanya lempar-lemparan saja, tapi tidak ada barang bukti," jelas Arya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh menjelang malam setelah mahasiswa menutup jalan dan membakar ban. Bentrokan terjadi antara mahasiswa dan warga yang merasa terganggu sehingga memicu intervensi dari pihak kepolisian.
"Masyarakat tidak semuanya senang dengan adanya penutupan jalan sehingga melakukan aksi terhadap yang melakukan unjuk rasa. Jadi dikejar warga dan terjadi saling lempar," kata Arya saat berada di lokasi demo.
Selain itu, tidak ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan fasilitas kampus dalam insiden ini. Pagar UNM yang sempat dijebol warga juga telah diperbaiki.
"Tidak ada korban sama sekali, semuanya sudah aman, kondusif, tidak ada terluka. Pihak polisi juga tidak ada terluka sama sekali. Tidak ada kerusakan juga karena tadi pagar yang sempat copot sudah kita pasang kembali," kata Arya.
Sementara itu, situasi di sekitar kampus telah kembali kondusif. Sebelumnya, sebanyak 1.200 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi.