Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor DPRD Makssar dibakar massa pengunjuk rasa, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Irwan Idrid
Kantor DPRD Makssar dibakar massa pengunjuk rasa, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Irwan Idrid

Intinya sih...

  • Pukul 18.15 Wita: Komposisi massa mulai berubah, sebagian besar demonstran tampak berpakaian hitam-hitam dan menutup mulutnya dengan masker.

  • Pukul 19.28 Wita: Aparat kepolisian belum tampak, demonstran membakar baliho, mengumpulkan sampah, bambu, dan batu sebagai persiapan bentrok.

  • Pukul 20.54 Wita: Kelompok massa berpakaian hitam-hitam semakin leluasa bertindak hingga membakar pos polisi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Aksi unjuk rasa di Kota Makassar pada Jumat, 29 Agustus 2025, tanpa pengawalan aparat keamanan dari Kepolisian, diduga memicu eskalasi aksi yang meluas dan tidak terkendali. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dan DPRD Sulsel, jadi sasaran amukan kelompok massa tidak dikenal. Di DPRD Makassar, kebakaran merenggut tiga korban jiwa.

Berdasar reportase IDN Times di lapangan, unjuk rasa dimulai pada sekitar pukul 13.00 Wita. Ratusan orang yang terbagi dalam dua kelompok: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) tanpa mengenakan jas almamater, memblokade dua ruas Jalan AP Pettarani. Seperti unjuk rasa sebelum-sebelumnya, demonstran menyandera satu truk kontainer yang dijadikan panggung orasi sembari membakar ban bekas di tengah jalan raya hingga menimbulkan asap hitam pekat membumbung ke langit.

"Aksi ini sebagai respons tindakan represif dan keji yang dilakukan polisi yang melindas pengemudi ojol hingga tewas saat aksi demo di Jakarta," kata salah satu orator dari HMI melalui pengeras suara yang berdiri di atas truk kontainer.

Selain itu, demonstran juga menyerukan Gerakan Reformasi Jilid II hingga membentangkan spanduk bertuliskan "Revolusi".

1. Pukul 18.15 Wita: Komposisi massa mulai berubah

Demo mahasiswa dan warga di Makassar, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Pada pukul 18.15 Wita, sebagian besar demonstran masih bertahan dengan cara berdiri di tengah jalan, ada juga yang duduk di aspal. Komposisi massa pun mulai berubah, mayoritas dari mereka tampak berpakaian hitam-hitam dan menutup mulutnya dengan masker. Sebagian lainnya teridentifikasi sebagai mahasiswa, driver ojol, dan beberapa siswa sekolah yang mengenakan baju pramuka.

Sejumlah orang terlihat berada di atas mobil tangki bercat putih, yang dipalang di tengah jalan sehingga membuat arus lalu lintas dari arah Jl Sultan Alauddin ke Jl AP Pettarani macet total.

Massa aksi juga tedengar meneriakkan "polisi pembunuh" buntut insiden mobil rantis barakuda Brimob di Jakarta yang melindas pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga tewas.

2. Pukul 19.28 Wita: Aparat kepolisian belum tampak

Mahasiswa dan warga demo di Jl AP Pettarani Makassar, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Demonstrasi telah berlangsung selama tujuh jam. Pada pukul 19.28 Wita, sekelompok orang mulai membakar baliho yang terpasang di Jalan Pendidikan, samping kampus UNM. Mereka juga mengumpulkan sampah lalu membakarnya di tengah jalan.

Beberapa orang lain terpantau memegang bambu serta mengumpulkan batu sebagai persiapan bentrok dengan aparat kepolisian. Sejumlah petasan yang dibawa oleh beberapa orang di antara massa, juga mulai diledakkan.

Mereka bahkan menantang polisi untuk segera hadir di tengah kerumunan dan mengaku siap meladeni polisi jika hadir di lokasi aksi.

"Siapkan alat tempur (batu) kawan-kawan, kita bertahan sampai polisi datang dengan barakuda-nya," ujar seseorang dari kelompok massa.

3. Pukul 20.54 Wita: Pos polisi dibakar

Pos polisi di pertigaan Jl AP Pettarani-Alauddin Makassar dibakar, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Hingga pukul 20.54 Wita, jurnalis IDN Times belum melihat keberadaan aparat kepolisian di lokasi aksi di Jl AP Pettarani. Ketiadaan pengamanan itu diduga kuat membuat sekelompok orang berpakaian hitam-hitam mengenakan masker semakin leluasa bertindak.

Akibatnya, pos polisi yang terletak di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin dibakar menggunakan bom molotov. Kelompok itu juga melemparkan ranting kayu kering sehingga api dengan cepat membesar.

Saksi mata di lokasi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sekelompok orang yang membakar pos polisi datang dari arah kampus.

"Datang dari arah kampus UNM sambil bawa kayu tiba-tiba lempar bom molotov, mereka juga pakai masker," ujarnya.

4. Pukul 21.28 Wita: Massa tak dikenal membakar sepeda motor di DPRD Makassar

Sepeda motor dibakar di depan DPRD Kota Makassar, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Irwan Idris

Jurnalis IDN Times yang juga berada di depan kawasan DPRD Makasssar pada pukul 21.28 Wita, merekam detik-detik kelompok massa tak dikenal membakar sepeda motor. Kendaraan roda dua yang terparkir di halaman kantor dewan diseret ke jalan raya lalu dibakar. Puluhan sepeda motor hangus menyisakan rangka-rangka besi tergeletak di tengah jalan.

Di sana, tidak tampak lagi atribut seperti pataka maupun spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan demonstrasi. Pun demikian dengan aparat keamanan yang masih tidak terlihat hadir menghalau massa. Lalu seperti terkomando, pekikan kata 'Revolusi' menggema, bertalu-talu. Sekelompok orang dari kerumunan massa bak tersulut hingga semakin tak terkendali.

5. Pukul 22.02 Wita: Ledakan mobil bertubi-tubi

Mobil dibakar di halaman gedung DPRD Makassar, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Setelah membakar habis sepeda motor, sejumlah orang dari kerumunan juga melempar molotov ke mobil-mobil yang terparkir di halaman kantor DPRD Makassar. Suara ledakan besar pada pukul 22.02 Wita terdengar bertubi-tubi. Titik api juga semakin banyak dengan kobaran semakin tinggi. Warga yang berkumpul di depan Rumah Sakit Ibu dan Anak Paramount sontak histeris ketakutan.

"Sudah 15 mobil yang kami bakar mulai pukul 20.57," kata seorang pria yang menghampiri jurnalis IDN Times. Dia juga memperlihatkan video yang direkamnya dari dalam halaman kantor DPRD.

6. Pukul 22.43 Wita: Gedung DPRD Makassar dibakar

Kantor DPRD Makssar dibakar massa pengunjuk rasa, Jumat (29/8/2025). IDN Times/Irwan Idrid

Detik-detik krusial terekam kamera jurnalis IDN Times saat Gedung DPRD Makassar mulai terbakar pada sekitar pukul 22.43 Wita. Api dengan cepat berkobar melahap gedung empat lantai itu. Jilatan api membumbung tinggi melewati Jalan Tol Layang AP Pettarani. Warga yang semula ramai menonton dari di depan RS Paramount sontak berhamburan menyelamatkan diri.

Saat api masih berkobar, terlihat beberapa orang mengendarai sepeda motor membawa kabur barang-barang yang diduga hasil jarahan. Antara lain rangka pintu mobil, rangka sepeda motor, hingga sebuah brankas.

Laporan lapangan jurnalis IDN Times terkait tidak hadirnya aparat keamanan mengawal aksi unjuk rasa sejak Jumat siang, dibantah oleh Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Rusdi Hartono. Saat unjuk rasa hingga kericuhan terjadi, ia mengaku personelnya ada di lokasi.

Namun, Rusdi tidak menjelaskan secara gamblang kenapa polisi tidak membubarkan dan menghalau kelompok massa yang membakar gedung DPRD Makassar.

"Semua ada, kita ada, ya. Kami ada dan kami di back-up oleh Pangdam," ucap Rusdi saat acara deklarasi damai Forkopimda Sulsel, Rektor, Ormas/OKP se-Sulsel di Makodam XIV/Hasanuddin, Minggu (31/8/2025).

Bahkan secara tegas, Jenderal Bintang Dua Polri ini mengatakan telah mengidentifikasi kelompok massa yang melakukan pengrusakan dan pembakaran pos polisi dan gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel.

"Anda lihat saja nanti hasil dari kami kerja. Anda lihat saja," tegasnya.

Editorial Team