Ilustrasi menyemprotkan hand sanitizer pada tangan (freepik.com/freepik)
Kalau kamu sering pakai sabun antibakteri, ada risiko lain yang lebih serius, resistensi antibiotik. Sabun antibakteri biasanya mengandung bahan aktif seperti triclosan. Ketika bahan ini digunakan berlebihan, bakteri di lingkungan mulai beradaptasi dan menjadi kebal terhadap efeknya. Hal ini disebut resistensi antibiotik, yaitu kondisi di mana bakteri menjadi sangat kuat sehingga sulit diatasi dengan obat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa resistensi antibiotik adalah ancaman kesehatan global yang serius. Penggunaan produk antibakteri secara sembarangan hanya akan mempercepat proses ini. Solusinya? Cukup gunakan sabun biasa dan air mengalir untuk cuci tangan sehari-hari. Kecuali kamu bekerja di lingkungan medis atau memiliki kebutuhan khusus, sabun antibakteri sebenarnya gak selalu dibutuhkan.
Cuci tangan itu penting, tapi seperti kata pepatah, "segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik." Jadi, yuk, mulai bijak dalam menjaga kebersihan tanpa harus berlebihan. Fokus pada cuci tangan di momen-momen penting, seperti sebelum makan, setelah dari toilet, atau setelah menyentuh benda kotor. Dengan begitu, kamu tetap sehat tanpa harus merusak kulit atau mikrobioma alami tubuh.
Ingat, kebiasaan yang baik itu harus seimbang. Jangan sampai niat menjaga kesehatan malah bikin kamu sakit. Stay clean and stay healthy, guys!
Sumber Referensi :
1. American Academy of Dermatology. (2024). Effects of Overwashing on Skin Health.
URL: https://www.aad.org/overwashing-skin
2. Nature Reviews Microbiology. (2023). Microbiome Disruption Due to Antibacterial Products.
URL: https://www.nature.com/articles/microbiome-disruption
3. World Health Organization (WHO). (2022). Antibiotic Resistance: A Global Threat.
URL: https://www.who.int/news-room/antibiotic-resistance
4. National Institute of Mental Health (NIMH). (2021). Obsessive-Compulsive Disorder Overview.
URL: https://www.nimh.nih.gov/ocd