Ilustrasi. Rapat dengar pendapat Komisi R DPRD Sulsel membahas polemik pengelolaan Stadion Mattoanging, Kamis (16/1). IDN Times/Aan Pranata
Syamsuddin berpendapat, seharusnya yang mesti dimohonkan untuk keringanan adalah rakyat. Bukan pejabat yang berkepentingan. Masyarakat pekerja harian yang dianggap Syamsuddin paling merasakan dampak COVID-19. Belum lagi, pembatasan aktivitas secara langsung jelas berpengaruh dengan kondisi ekonomi rakyat yang sudah menuju pada titik kritis.
"Berbeda pejabat dan DPRD mereka tetap saja akan menerima gaji dan tunjangan secara terus menerus. Perlu dipahami pinjaman kredit mereka adalah individual dan keperluan individual yang tidak berkaitan dengan publik. Kecuali kalau yang bayarkan pinjamannya selama ini adalah uang APBD," tegas Syamsuddin.
Di sisi lain, lanjutnya, rakyat justru menunggu keputusan pemerintah untuk merealokasi anggaran untuk menyasar program yang tidak mendesak dialihkan ke kepentingan rakyat selama situasi pandemik COVID-19.
"Bukan hanya memberi keringanan kepada ASN dan DPRD. Sebab duit yang diputar di BPD adalah dana publik yang mayoritas dari APBD yakni hasil pembayaran pajak dan retribusi termasuk rakyat kecil di kampung-kampung," imbuh Syamsuddin.