Pelaporan IS ke polisi merupakan akibat ulahnya yang diduga dengan sengaja mempelesetkan doa buka puasa. Pelesetan terekam dalam video berdurasi 11 detik yang viral di sejumlah platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram, sejak Minggu (17/5) lalu.
Saat membaca doa buka puasa, remaja yang merekam dirinya dalam posisi berbaring itu menyisipkan kata yang bernada seksual dan sarkastis dengan dialek bahasa Makassar. Agus menyebut, rekaman video dibuat dengan tiga rekannya dari dalam kamar rumah IS.
Sejumlah akun Facebook yang sebelumnya sempat mengunggah video tersebut belakangan menghapusnya. Setelah itu, di Instagram, beredar video klarifikasi sekaligus permintaan maaf dari pembuat video.
Video permintaan maaf IS disertai antara lain diunggah akun @makassar_iinfo. Dalam video berdurasi 33 detik, IS menyatakan tidak menyadari bahwa videonya viral dan jadi cercaan netizen. IS bahkan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dan kesalahannya.
"Dengan rasa bersalah besar, saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim dimanapun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari," kata IS dalam video yang diunggah Senin (18/5).