Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Laporan penculikan dan penyekapan di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Baru-baru ini, sejumlah kasus dugaan penculikan hingga penyekapan remaja perempuan membuat publik Makassar geger. Belum genap dua pekan, jajaran Polrestabes Makassar mencatat tiga kasus pengaduan dalam konteks kasus serupa.

Korban umumnya adalah siswi yang masih duduk di bangku kelas III SMP dari sejumlah sekolah di Makassar. Di tengah proses perjalanan penyelidikan pengaduan, aparat kemudian menemukan kejanggalan-kejanggalan.

Belakangan terbongkar, tiga kasus penculikan hanyalah rekayasa. Berikut, tiga rekayasa kasus yang dirangkum IDN Times dalam dua pekan terakhir di Kota Makassar.

1. VGL, siswi kelas III SMP mengaku diculik dan disekap selama 3 hari, ternyata bantu rekannya jadi jukir liar

Keluarga korban penculikan siswi SMP di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Kasus pertama yang sempat menghebohkan masyarakat adalah laporan dugaan penculikan dan penyekapan yang dialami VGL (14). Siswi kelas III SMP itu, pada Minggu (19/1/) lalu diadukan oleh pihak keluarganya, menghilang dari rumah.

Tiga hari tidak menampakkan batang hidungnya di rumahnya, pihak keluarganya kemudian berkesimpulan bahwa VGL diculik. Selasa (21/1) lalu, dia akhirnya pulang ke rumah keluarganya dan menceritakan semua peristiwa penculikan yang dialami selama tiga hari.

Penculikan, kata VGL,  terjadi di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, di Jalan Bonto Daeng Rate 2, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar. Pelaku penculik saat itu disebutkan berjumlah enam orang. Seluruh orang tidak dikenal (OTK) , menggunakan penutup wajah berupa masker, agar tidak mudah dikenali.

VGL mengaku dibius dengan suntikan hingga disekap. Para pelaku OTK bahkan sempat meminta uang hingga Rp50 juta kepada pihak kelurga, agar remaja tersebut bisa dibebaskan.

Setelah melakukan serangkaian proses penyelidikan, polisi justru menemukan sejumlah kejanggalan dari pengakuan VGL.

Selain itu, polisi juga tidak menemukan sama sekali bukti tanda-tanda kekerasan yang dialami. Setelah intens diperiksa, VGL akhirnya mengakui semua kebohongannya. Dia merekayasa seolah-olah diculik, karena takut pulang ke rumahnya. Belakangan diketahui, dia membantu rekan prianya untuk menjadi juru parkir (jukir) liar.

"Saat anak ini ditanya dan diperiksa, keterangannya itu berubah-berubah. Sehingga kita curiga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. Setelah kita dalami lagi, ternyata betul kalau anak ini berbohong," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam ekspos hasil penyelidikan, Jumat (25/1) lalu.

2. Kurang kasih sayang, siswi di Makassar bohongi orangtuanya dengan merekayasa dirinya diculik

Editorial Team

Tonton lebih seru di