Densus 88 Antiteror Polri menyita barang bukti dari penangkapan terduga teroris di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (24/5/2025)/Densus 88
Ibu terduga pelaku teroris (SH), mengaku mengetahui anaknya (MAS) ditangkap setelah mendapat informasi dari anak bungsunya.
"Tadi adiknya yang bungsu datang kasi info kalau ditangkap (MAS). Anak saya laki-laki usia 19 tahun (ditangkap) diduga teroris," ucap SH kepada awak media di lokasi.
Ia mengatakan anak pertamanya itu ditangkap tidak lama setelah membeli air galon. Sehingga ia merasa kaget dan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
"Saya tidak tahu kalau ditangkap jadi saya cari informasi. Kebetulan di depan ada mobil polisi jadi saya singgah bertanya. Ada Pak RT juga dan Pak RT bilang amanji anakta. Jadi saya bilang 'jangan ki sakiti'," ujarnya.
SH mengaku kaget anaknya ditangkap dan diduga teroris. MAS juga masih sekolah dan sehari-hari hanya mengajar sebagai guru mengaji di salah satu rumah Tahfiz.
"Dia tidak kerja, tapi pembina di rumah Tahfiz, kayak ustaz begitu. Mengajar mengaji juga di pondoknya di Rumah Hafiz Gratis (RHG). Dia sudah lama mengajar di situ," ungkapnya
MA disebut jarang keluar rumah. Selain mengajar di rumah Tahfiz tidak ada aktivitas lainnya. "Cuman sekolah dan menghapal (Al-Qur'an)," tandasnya.