Kemenko Perekonomian Dorong Pemanfaatan KUR di Sulawesi Utara

Pemerintah pusat alokasikan dana Rp 373,17 triliun untuk KUR

Manado, IDN Times – Pandemik virus corona (COVID-19) membuat sebagian besar negara mengalami kemerosotan dalam bidang ekonomi. Hal tersebut disebabkan terbatasnya mobilitas masyarakat hingga menyebabkan minimnya produksi barang-barang yang dibutuhkan.

Salah satu yang terdampak pandemi COVID-19 di Indonesia adalah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Padahal, berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian RI, sektor UMKM menyumbang 61% bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kini, ketika aktivitas kembali normal, mobilitas masyarakat juga kembali lancar dan produksi barang beranjak normal. Begitu pula dengan UMKM. Untuk itu, Kementerian Perekonomian RI menggelar Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market di Manado Town Square, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (28/9/2022).

“Kegiatan Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market ini dimaksudkan agar penyaluran KUR di Sulawesi Utara itu bisa cepat dalam rangka mendorong UMKM tumbuh lebih cepat, terutama setelah pandemi COVID-19,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir.

1. Pelaku UMKM Sulut didorong manfaatkan KUR

Kemenko Perekonomian Dorong Pemanfaatan KUR di Sulawesi UtaraBooth bank himbara yang menyediakan KUR bagi pelaku UMK di Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market di Manado Town Square, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (28/9/2022). IDNTimes/Savi

Guna membantu pertumbuhan UMKM, pemerintah pusat telah menyediakan alokasi dana sebesar Rp 373,17 triliun. Dana tersebut diperuntukkan bagi KUR UMKM di seluruh Indonesia termasuk Sulut, dan tak ada batas atau target pemanfaat bagi setiap daerah.

“Kita ingin pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara itu tumbuh cepat. Kita tau seperti pak wagub utarakan tadi, sumber pertumbuhan Sulut itu pertanian. Itu kan UMKM. Silakan saja, kita mendorong sebesar-besarnya di Sulut agar UMKM-nya bisa pulih dan tumbuh lebih tinggi,” tambah Iskandar.

Meski begitu, Wakil Gubernur Sulut, Steven O E Kandouw, berharap pelaku UMKM di Sulut bisa memanfaatkan 90% KUR yang disediakan pemerintah melalui bank-bank penyalur. Steven tak menampik bahwa penyerapan dana KUR di Sulut belum optimal karena kurangnya peran pemerintah kabupaten/kota untuk menjembatani masyarakat dan bank penyalur.

2. Pelaku UMKM di Sulut sudah manfaatkan Rp 1,8 triliun KUR dari perbankan

Kemenko Perekonomian Dorong Pemanfaatan KUR di Sulawesi UtaraSejumlah pelaku UMKM yang menerima KUR dari pihak perbankan pada Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market di Manado Town Square, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (28/9/2022). IDNTines/Savi

Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun, mengatakan hingga saat ini dana KUR yang sudah dimanfaatkan di Sulut adalah Rp 1,8 triliun dengan presentase pemanfaatan 22-23% dari pelaku UMKM, sisanya non-UMKM. Meski begitu, ia menerangkan bahwa pertumbuhan kredit pelaku UMKM tahun 2022 sudah lebih besar dibanding tahun 2021.

Winter mengatakan tak ada target tertentu untuk pemanfaatan KUR. “Berapa pun, sebesar-besarnya, asal ada pasarnya,” terang Winter. Ia juga tak menampik bahwa ada kendala dalam penyaluran KUR. Salah satunya adalah banyaknya pelaku UMKM yang masih memiliki kredit lain namun belum bisa diselesaikan.

“Kalau melihat ini, saya udah bicara dengan Kadis Kop, yang paling susah itu penyaluran secara cepat kepada siapa? Kalau ada datanya itu, bisa lebih cepat kita. Tadi pak kadis bilang sudah ada datanya. Ada yang sudah disampaikan ke pihak perbankan, mudah-mudahan akselerasi bisa lebih cepat,” sambung Winter.

3. Pelaku UMKM sebut KUR sangat membantu

Kemenko Perekonomian Dorong Pemanfaatan KUR di Sulawesi UtaraMusfira Wahab (33), salah seorang pelaku UMKM kuliner yang merasa terbantu dengan dana KUR, Rabu (28/9/2022). IDNTimes/Savi

Salah satu pelaku UMKM, Musfira Wahab (33), mengatakan bahwa dana KUR sangat membantu dirinya menjalankan usaha kuliner yang dirintis sejak awal pandemi COVID-19 tahun 2020.  Ketika itu, ia mengetahui ada dana KUR dari salah satu saudaranya yang bekerja di sebuah bank swasta di Indonesia.

“Alhamdulillah diberikan kemudahan untuk dapat dananya, pelan-pelan. Saya ambil yang kecil saja, totalnya Rp 5 juta. Ini buat usaha beli botol, bahan-bahannya, dan lain-lain,” ujar Musfira.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengusaha clothing, Indra Tangkawarouw (30). Ia mendapatkan dana Rp 20 juta dari salah satu bank himbara. Guna memastikan kelancaran kredit, pihak bank juga mendampingi usaha yang dijalankan. “Bentuk pendampingannya personal, diawasi perjalanan usahanya,” kata Indra.

4. Pemerintah juga tawarkan pendanaan dari pasar modal

Kemenko Perekonomian Dorong Pemanfaatan KUR di Sulawesi UtaraDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir saat meninjau booth bank yang menyediakan KUR di Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market, Rabu (28/9/2022). IDNTimes/Savi

Selain pameran KUR, dalam Festival KUR dan UMKM Goes to Capital Market, Iskandar juga memperkenalkan model pendanaan dari pasar modal. Hal ini sudah diinisiasi oleh Bursa Efek Indonesia.

Caranya dengan menawarkan sebagian saham perusahaan kepada publik atau disebut dengan initial public offering (IPO). Cara ini dinilai menjadi alternatif pembiayaan lebih murah karena tidak tergantung pada kredit perbankan. “Misal kalian mau buka usaha, misal usaha media, bisa keluarkan IPO walau usahamu kecil. Itu saham ritel,” sambung Iskandar.

Di Sulut sendiri, belum ada pelaku UMKM yang memakai pendanaan dari pasar modal. Cara tersebut baru digunakan oleh beberapa pelaku UMKM di Jakarta. Dengan dipekenalkan model pembiayaan dari pasar modal, Sulut bisa menjadi pioneer di Indonesia Timur.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya