Gempa Bumi di Perairan Maluku Utara Terasa hingga Manado
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDNTimes – Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,9 mengguncang perairan Maluku Utara, Senin (11/9/2023). Gempa ini juga dirasakan di beberapa wilayah di Sulawesi Utara seperti Kota Manado, Kepulauan Sangihe, dan Kotamobagu selama kurang lebih 10-15 detik.
Saat kejadian, seorang warga bernama Maykel Pangkey (27), warga Kecamatan Wanea, Kota Manado, awalnya tidak terlalu panik. “Soalnya biasanya paling cuma 2-3 detik, tapi ini tadi bisa sampai 20 detik. Tetangga-tetangga juga berhamburan keluar kos, jadi ikut panik dan keluar,” jelasnya.
Warga lainnya bernama Brayen Mambu (37), mengaku sedang naik motor ketika gempa terjadi, sehingga tidak terasa. “Udah biasa juga. Tapi mobil pada berhenti, lalu orang pada teriak ada gempa,” kata Brayen.
1. Penampang luar Aula B GOR Wolter Monginsidi rusak
Gempa bumi tektonik tersebut menyebabkan penampang luar Aula B GOR Wolter Monginsidi rusak. Penampang luar tersebut terbuat dari lembaran alumunium berbentuk persegi dengan rangka besi yang sudah berkarat di beberapa bagian. Aula tersebut biasa digunakan untuk latihan basket, voli, dan tenis meja.
Sekretaris Provinsi Sulut, Steve Kepel, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan. “Setelah itu diperbaiki,” ucap Steve.
Sekkum KONI Sulut, Tony Kullit, mengatakan bahwa kerusakan terjadi hanya di bagian luar gedung. “Di dalam aman, masih bisa digunakan untuk latihan,” kata Tony.
2. Masyarakat diimbau tak mendekati gedung
Untuk sementara waktu, masyarakat diminta tidak mendekati Aula B GOR Wolter Monginsidi. Pihak kepolisian dan TNI AD pun sudah memasang garis polisi.
“Saat ini kami mengimbau masyarakat tidak mendekati gedung untuk mengantisipasi gempa susulan,” ujar Dandim 1309/Manado, Letkol Inf Teddy Laksono.
Untuk sementara waktu, kerusakan hanya terjadi di GOR Wolter Monginsidi. Teddy mengaku pihaknya masih menunggu BPBD Manado untuk mengasesmen kerugian material.
3. Tidak ada korban jiwa
Teddy mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun untuk mitigasi, beberapa instansi seperti BPBD Sulut dan TNI AD sudah membentuk tim reaksi cepat.
Hal itu dilakukan supaya bisa segera melakukan evakuasi jika ada gempa susulan. “Untuk saat ini kami monitor wilayah. Kami mengamankan wilayah supaya masyarakat tidak mendekat,” tutur Teddy.