BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Tak Menentu di Sulawesi Utara

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan memasuki musim hujan

Manado, IDNTimes – Beberapa waktu terakhir, sejumlah daerah di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami cuaca tidak menentu. Pagi hari cuaca akan sangat panas, namun ketika siang hingga malam hari cuaca berubah menjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi BMKG Sulut, Ben Arther Molle, menyebut fenomena ini masih akan terus terjadi, terutama seminggu kedepan.

“Kami memprediksi cuaca akan didominasi hujan intensitas sedang-lebat saat siang-malam hari pada tanggal 4 Mei-8 Mei 2022,” kata Ben, Kamis (12/5/2022).

Ben menyebut, anomali cuaca tersebut biasa terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Sulut.

1. Disebabkan peralihan musim

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Tak Menentu di Sulawesi UtaraIlustrasi cuaca buruk di Kota Manado, Sulut. IDNTimes/Savi

Anomali cuaca yang terjadi di Sulut disebabkan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Musim kemarau di Sulut sendiri diprediksi terjadi pada awal Juli 2022. Di masa peralihan ini, Ben mengatakan bahwa hujan akan terjadi secara sporadis.

“Kita akan banyak menemui cuaca hujan yang sporadis dan potensi angin kencang khususnya di daerah kepulauan,” terang Ben.

Selain itu, pertumbuhan awan konvektif yang signifikan akan terjadi di Teluk Manado yang disebabkan perubahan arah angin dari sebelah barat pesisir Pulau Bunaken.

2. Musim kemarau di Sulut mundur dari prediksi sebelumnya

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Tak Menentu di Sulawesi UtaraSeorang warga berjalan memasuki rumahnya di tengah banjir di Kampung Argentina, Kelurahan Ternate Tanjung, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (3/3/2022). IDN Times/Savi

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara (Minut), Muhammad Candra Buana, mengatakan musim kemarau di Sulut mundur dari prediksi awal, yaitu pada awal Juni 2022. Meski begitu, secara keseluruhan, pergerakan musim di Sulut tahun ini tidak ada ganguan dari fenomena El Nino maupun La Nina.

“Tahun ini diprediksi tidak ada gangguan dari El Nino maupun La Nina, jadi curah hujan cenderung normal. Berbeda dengan tahun 2020 dan 2021 dimana Sulut mengalami musim hujan hampir sepanjang tahun,” ujar Candra.

Di peralihan musim ini, cuaca di Sulut akan berubah-ubah tidak menentu hingga bulan Juni 2022. “Kalaupun terjadi hujan dengan intensitas lebat, biasanya durasinya lebih singkat,” kata Candra.

3. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan diminta lebih waspada

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Tak Menentu di Sulawesi UtaraTim gabungan Basarnas, Polsek Singkil, Babinsa, Komunitas Pecinta Alam Sulut, dan warga bersiap mengevakuasi warga di Ternate Tanjung Lingkungan 3, Singkil, Manado, Sulut, Kamis (3/3/2022). IDNTimes_Savi

Berbeda dengan sebagian besar wilayah di Sulut, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) saat ini sedang mengalami peralihan musim kemarau ke musim hujan. Musim hujan di Bolsel diperkirakan akan terjadi pada awal Juni 2022.

“Meski masih dalam satu provinsi, perbedaan topografi mempengaruhi perbedaan musim di Kabupaten Bolsel dan sebagian besar wilayah Sulut. Wilayah Bolsel sendiri dikelilingi oleh pegunungan, jadi saat uap air masuk ke Sulut, sebagian sudah terhalang oleh pegunungan di Bolsel dan jatuh di sana,” tambah Candra.

Untuk itu, BMKG Sulut meminta masyarakat yang tinggal di wilayah Bolsel lebih waspada. “Tentu akan menimbulkan potensi bencana hidrometeorologi, jadi kami minta masyarakat di Bolsel lebih waspada,” tutur Ben.(*)

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya