Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan 

Hanya ada di Sulawesi Selatan

Banyak daerah di Indonesia memiliki spesies endemik. Seperti Orang Utan dan Bekantan di Kalimantan, Harimau di Sumatera, atau Gajah di Way Kambas, Lampung. Di Sulawesi Selatan, selain terkenal beberapa satwa endemiknya, seperti sapi hutan Anoa dan ribuan jenis kupu-kupu, ada juga kera khas Sulawesi Selatan bernama latin Macaca Maura. 

Macaca Maura ada yang berbulu hitam, ada juga berwarna putih. Macaca memiliki karakter wajah yang berbeda dengan kera Macaca Nigra dari Sulawesi Utara yang foto selfie-nya pernah viral.

Kawanan Kera Macaca Maura mudah dijumpai di tepi jalan poros Maros-Bone, di kawasan cagar alam Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di Kabupaten Maros, sekitar 45 kilometer dari Kota Makassar. Kera Macaca ini sering bergerombol di tepi jalan menunggu pengendara lewat melemparkan makanan. 

Ini beberapa fakta tentang Kera Macaca Maura Maros. 

1. Kera Macaca ada yang warna bulunya putih

Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan source_name

Kera Macaca Maura identik dengan warna bulu hitam. Namun dari beberapa kawanan terdapat beberapa ekor berbulu warna putih. Di kawasan tepi jalan poros Maros-Bone, yang terlihat hanya 2 ekor kera Macaca putih. Salah satu kera putih itu berjalan pincang karena bekas luka di kakinya. Dilihat dari wajah kera putih yang memiliki bercak, tergambar kera ini memiliki usia yang paling tua di kawanannya.

Baca Juga: Seram, Pria India Dilempari Batu oleh Monyet Hingga Meninggal

2. Kera Macaca Maura punya kepala suku

Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan Koleksi pribadi

Setiap kawanan Kera Macaca diketahui memiliki pemimpin. Umumnya pemimpin atau kepala suku kera yang tidak memiliki ekor ini merupakan kera jantan yang paling tua di kawanannya. Peneliti Fosil Indonesia, Anwar Lasappa menyebut gerombolan kera Macaca dipimpin oleh kera yang paling senior di kawanannya dan terseleksi lewat pertarungan di kawanannya. Masing-masing kelompok kera Macaca akan mengikuti kepala sukunya. 

3. Warga Maros punya cerita rakyat tentang Kera Macaca

Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan Koleksi pribadi

Bagi warga Maros yang tinggal di sekitar kawasan Bantimurung, memiliki cerita rakyat tentang legenda raja kera putih bernama Toakala yang dikutuk jadi batu karena berani menculik Putri Raja Pattiro, Bissu Daeng. Dalam ceritanya, Kera Putih Toakala menculik Putri Raja Pattiro karena niatnya mempersunting sang putri ditolak oleh Raja Pattiro. 

Di pintu masuk kawasan wisata air terjun Bantimurung terdapat patung kera raksasa yang terkait dengan legenda kera putih Toakala. Warga Maros sering menyebut Kera Macaca dengan sebutan Dare atau Lanceng.

4. Pengelola taman nasional melarang warga memberi makanan pada kera Macaca

Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan Koleksi pribadi

Pengelola Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memasang beberapa rambu larangan memberi makanan bagi kawanan kera Macaca yang mangkal di tepi jalan. Menurut Anwar, peneliti Fosil, pemberian makanan bagi kera akan mengganggu habitat dan proses rantai makanan di kawasan cagar alam Karaenta. 

“Kera yang terbiasa menunggu makanan dari warga yang lewat tidak mau lagi mencari makanan di hutan, akibatnya kera masuk ke kawasan hunian warga dan akan dijadikan hewan buruan. Proses rantai makanan juga akan terganggu, karena predator seperti ular piton yang biasa memangsa kera jadi kehilangan makanan,” pungkas Anwar.

Baca Juga: Diserang Monyet, Bayi Berusia 12 Hari di India Tewas

Artikel ini pertama kali ditulis oleh daeng.ammang@gmail.com di IDN Times Community dengan judul Mengenal Kera Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan 

Topik:

  • M Gunawan Mashar

Berita Terkini Lainnya