Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullah

Minta kinerja bawahannya ditingkatkan

Kurang lebih dua bulan sejak dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mulai melakukan pembenahan di sejumlah bidang, termasuk dengan membentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D). 

Selama melakukan pembenahan, Nurdin mengkritik banyak hal, termasuk kinerja bawahannya. Mulai dari parkir liar, biang kemacetan, hingga mutasi guru yang berlebihan. Berikut rangkuman IDNtimes:

1. Kritik gedung dan hotel yang tidak mempunyai lahan parkir

Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullahinstagram.com/nurdin.abdullah

Baru tiga hari setelah dilantik, Nurdin Abdullah mengeluhkan adanya gedung pertemuan dan hotel di Makassar yang tidak memiliki lahan parkir untuk tamu. Seperti Gedung IMMIM dan Hotel Horison Makassar. 

Menurut Nurdin, kemacetan di Makassar sebagiannya disebabkan karena banyaknya ruas-ruas jalan yang dijadikan lahan parkir ilegal, seperti Jl Jendral Sudirman, Jl AP Pettarani, Jl Sultan Alauddin, dan Jl Urip Sumohardjo. 

"Jalan umum tidak boleh digunakan untuk kepentingan korporat," kritiknya setelah meninjau jalan.

Baca Juga: 6 Pembangkit Tenaga Listrik Diresmikan Presiden di Sulawesi Selatan

2. Memerintahkan Didik Sulsel untuk mengembalikan guru yang dimutasi

Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullahinstagram.com/nurdin.abdullah

Saat apel perdana dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lapangan Kantor Gubernur Sulsel, 10 September lalu, Nurdin Abdullah memerintah Dinas Pendidikan Sulsel untuk mengembalikan guru yang dimutasi di pedalaman. 

Menurutnya, kebijakan memutasi guru jauh dari keluarganya, adalah kebijakan yang salah. Karena membuat mereka tidak tenang, dan sakit hati terhadap pemerintahan. 

"Tolong normalkan, pisah suami, anak dan istri sampai satu bulan, kalau ada sakit hati jangan harap ada berkah di pemerintahan. Guru harus diberikan ketenangan," pintanya. 
 

3. Memberi ultimatum kepada hotel dan gedung pertemuan

Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullahinstagram.com/nurdin.abdullah

Pada pertengahan September, Gubernur Nurdin Abdullah lagi-lagi menegur hotel dan gedung pertemuan untuk segera membuat tempat parkir. Bahkan Nurdin mengamcam agar izin mereka tidak diperpanjang lagi. Keluhan ini juga disampaikan langsung ke Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto.

Baca Juga: Bikin Sejuk, Yuk ke 5 Air Terjun di Sulawesi Selatan Ini!

4. Gusar dengan perilaku oknum Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullahinstagram.com/nurdin.abdullah

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyampaikan keluhannya atas perilaku oknum OPD yang enggan bersinergi dengan TP2D (Tim Percepatan Pembangunan Daerah) yang dibentuk Gubernur Sulsel. 

Padahal menurutnya, tim TP2D dibentuknya untuk sinkronisasi antara pemerintah pusat, pemkab dan pemkot se-Sulsel. Bukan malah terjadi persaingan antara mereka. 

"Sebagai pelayan masyarakat kita harus bersatu agar hasilnya pun sempurna," katanya peada wartawan, awal Oktober lalu. 

5. Menelusuri aliran dana proyek-proyek besar yang belum selesai, sebelum mengambil alih

Dari Macet Hingga Mutasi Guru, Ini 5 Kritik Gubernur Nurdin Abdullahinstagram.com/nurdin.abdullah

Setelah menerima surat keputusan penetapan gubernur dan wakil gubernur periode 2018-2023 dari KPU Sulsel pada tanggal 26 Juli lalu, Nurdin mengungkapkan akan menelusuri aliran dana proyek-proyek besar di Sulsel yang sedang berjalan. Seperti Center Point of Indonesia (CPI) dan Stadion Barombong.  

Jika penelusuran telah selesai, baru ia lanjutkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya ketidakeresan dikemudian hari. 
 

Baca Juga: 9 Potret Woy Woy Sunrise di Sulawesi Selatan, Indahnya Bikin Susah Nafas!

Topik:

  • M Gunawan Mashar

Berita Terkini Lainnya