BMKG Tambah 7 Alat Pendeteksi Gempa di Sulawesi Tengah

Alat lebih akurat dan bisa menganalisa guncangan terkecil

Palu, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Kelas I Palu bakal menambah alat pendeteksi gempa di tujuh lokasi di Sulawesi Tengah.

Alat tersebut rencananya akan dipasang pada tahun ini di empat kabupaten yang rawan gempa. Masing-masing di Kabupaten Poso, Touna, Parigi, dan Banggai.

“Dua di Kabupaten Poso, dua di Parimo, dua di Banggai dan satu alat di Touna,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Geofisika Kelas I Palu, Hendrik Leopatty, Senin (10/5/2021).

Baca Juga: Sesar Lokal Aktif Picu Puluhan Gempa di Sulteng

1. Sudah ada 16 pendeteksi gempa yang beroperasi

BMKG Tambah 7 Alat Pendeteksi Gempa di Sulawesi TengahANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

BMKG akan memasang 100 alat sensor pendeteksi gempa pada tahun 2021, termasuk tujuh di antaranya untuk Sulteng. Hendrik menyebut pengadaannya secara terpusat.

Saat ini di Sulteng terdapat 16 alat pendeteksi gempa yang terpasang di sejumlah daerah. Masing-masing enam unit di Kabupaten Donggala, tiga di Kabupaten Poso, dua unit di Kabupaten Parigi Moutong, satu di Kabupaten Buol, satu unit di Luwuk Banggai, dan tiga unit di Kabupaten Morowali.

2. Bisa mengalanalisa gempa kecil berkekuatan M 1,7

BMKG Tambah 7 Alat Pendeteksi Gempa di Sulawesi TengahIDN Times/Kristina Natalia

Penambahan alat pendeteksi gempa diharapkan bisa membuat analisa lebih akurat. Selain itu, alat yang baru juga bisa menganalisi gempa dengan guncangan yang rendah. Sebelumnya alat pendeteksi yang terpasang cuma bisa mendeteksi gempa berkekuatan Magnitudo 3 ke atas. 

Alat yang baru rencananya bakal ditempatkan di gedung-gedung pemerintahan atau lembaga milik legara. “Sensor pendeteksi gempa dipasang di sejumlah kantor pemerintahan demi keamanan alat itu,” ucap Hendrik.

3. BMKG gencar sosialisasi lewat sekolah lapang geofisika

BMKG Tambah 7 Alat Pendeteksi Gempa di Sulawesi TengahIDN Times/Kristina Natalia

Keberadaan alat pendeteksi gempa sudah disosialisasikan kepada masyarakat di Sulawesi Tengah. Untuk memaksimalkan mitigasi bencana terutama bagi masyarakat pesisir pantai, BMKG juga mengadakan kegiatan sekolah lapang geofisika.

“Tujuannya meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir dalam menanggapi secara positif potensi tsunami yang akan diterbitkan BMKG pusat pascaterjadi gempa,” kata  Hendrik.

“Ada edukasi untuk masyarakat, bagaimana menyelamatkan diri dan jalur evakuasi yang aman. Semua akan dibahas dan dibuat di sekolah lapang geofisika,” ucapnya.

Baca Juga: Cerita Sukses Irwan Lapata Edukasi Warga Sigi Patuhi Prokes COVID-19

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya