Amnesty International: Adili Penembak Mahasiswa di Kendari

Prioritas aparat seharusnya mencegah kematian

Makassar, IDN Times - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak adanya penyelidikan secara cepat, menyeluruh, independen dan imparsial atas tewasnya peserta aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Hingga Jumat (27/9), dua peserta aksi demo mahasiswa di Kendari meninggal dunia.

Usman menegaskan, pelaku penembakan harus diadili di peradilan umum. "Kematian mahasiswa menunjukkan bahwa taktik polisi tidak menjamin keamanan demonstran," kata dia dalam keterangan yang diterima IDN Times.

Usman menegaskan, sudah banyak bukti bahwa kepolisian memukuli demonstran dan menggunakan kekerasan secara berlebihan sejak protes meledak pada tanggal 23 September lalu. "Meskipun informasi secara utuh mengenai terbunuhnya mahasiswa belum secara lengkap terpublikasi,  penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh kepolisian dalam aksi unjuk rasa hanya akan memperburuk situasi," kata Usman.

Lebih lanjut dia menilai, prioritas aparat seharusnya mencegah kematian dan memastikan bahwa mereka melindungi hak asai manusia demonstran.

#MillennialBergerak #LawanArogansiDPR 

Baca Juga: [BREAKING] Korban Tewas Usai Demo di Kendari Jadi 2 Orang

Baca Juga: Unjuk Rasa di Kendari Ricuh, Satu Mahasiswa Tewas Kena Tembak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya