Teknologi Australia Bisa Bantu Indonesia Kembangkan Kendaraan Listrik

Indonesia harus lepas dari ketergantungan bahan bakar fosil

Intinya Sih...

  • Australia siap investasi USD 2 miliar untuk energi bersih di ASEAN, termasuk Indonesia.
  • Australia memiliki cadangan lithium, nikel, dan tembaga yang dapat membantu produksi baterai kendaraan listrik.
  • Pemerintah dan masyarakat Australia terus melakukan transisi dari batu bara ke energi terbarukan hingga 83% pada 2030.

Sydney, IDN Times - Potensi kerja sama antara Australia dengan Indonesia dalam pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), semakin terbuka lebar. Pada pertemuan ASEAN-Australia Summit di awal tahun 2024, Negeri Kanguru bahkan telah mengumumkan investasi mereka sebesar USD 2 miliar pada bidang energi bersih di negara ASEAN.

Menteri Industri dan Perdagangan New South Wales, Australia, Anoulack Chanthivong mengatakan, ada banyak teknologi baru di negara bagian New South Wales (NSW) dan Australia pada umumnya, yang dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk kendaraan.

"Jadi NSW tentunya akan bekerja sama dengan Indonesia sebagai bagian dari perjalanananya intuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil," ucap Anoulack, Selasa (21/5/2024).

Teknologi Australia Bisa Bantu Indonesia Kembangkan Kendaraan ListrikMenteri Perdagangan dan Industri Negara Bagian New South Wales, Australia, Anoulack Chanthivong/Istimewa

Anoulack menyebut Australia memiliki cadangan lithium yang cukup besar, begitu pula dengan nikel dan tembaga yang menjadi bahan baku produksi baterai untuk kendaraan listrik. Ke depan, jelas Menteri Anoulack, Australia akan meningkatkan nilai dari sumber daya mineral tersebut, dengan tidak hanya mengekspor bahan mentah semata.

"Sementara itu untuk energi angin juga mulai mengalami peningkatan dan ada beberapa proyek besar di Timur New South Wales. Energi angin sudah digunakan sejak lama dan turbin angin bisa memberikan energi ke banyak rumah tangga," Anoulack menerangkan.

Energi angin, kata Anoulack, sudah digunakan sejak lama di Australia, turbin angin disebut bisa menyuplai energi listrik ke banyak rumah warga.

Proses transisi energi terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Australia, dari penggunaan batu bara ke energi hidrogen dan tenaga surya. Hal ini sejalan dengan target mereka untuk mencapai bauran energi terbarukan hingga 83% pada 2030.

Baca Juga: Australia-Indonesia Satu Visi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya