Warga Timika Meradang Akibat Beras Mahal: Tidak Beli, Tidak Makan

Terpaksa korbankan kebutuhan lainnya

Intinya Sih...

  • Harga beras terus naik akibat kelangkaan stok dari daerah pemasok
  • Masyarakat terpaksa menguras isi dompet untuk membeli beras guna kebutuhan harian
  • Pedagang beras juga merasakan omset menurun pasca kenaikan harga beras

Timika, IDN Times – Naiknya harga beras sampai hari ini tak kunjung normal dan masih terus mengalami lonjakan harga akibat kelangkaan stok dari daerah yang menjadi pemasok beras.

Selain dirasakan kalangan pedagang, dampak dari harga beras yang tinggi tak henti-hentinya dikeluhkan masyarakat.

Seorang warga saat ditemui di Pasar Sentral Timika, Rabu (6/3/2024), mengaku terpaksa harus menguras sebagian besar isi dompet untuk membeli beras guna kebutuhan hariannya di rumah.

“Yah mau bagaimana lagi. Kalau tidak beli, tidak makan, meski juga harus korbankan sebagian kebutuhan lain yang mau dibeli,” ujar Nengsih.

Sementara Ayudin, pedagang beras di Pasar Sentral Timika, mengaku omsetnya kini menurun pasca naiknya harga beras.

Walau tidak dirincikan seberapa besar penghasilan yang diraup per harinya, Ayudin bilang penjualan saat ini tidak seperti biasanya.

“Sebelumnya, penjualan bisa 11 karung sampai 12 karung. Sekarang hanya 6 karung. Itu pun kalau ada,” keluhnya.

Ayudin menyebut, dirinya juga terpaksa menghentikan pengadaan stok karena beras yang dijualnya masih banyak tertumpuk.

Beras tersebut masih dijual Ayudin dengan harga yang sama karena beras yang ada di gudang milik Ayudin merupakan stok lama.

“Saya masih dengan harga stok lama. Kalau harga stok yang baru itu kita harus jual Rp18 ribu per. Kalau untuk stabilnya, kita tidak tahu ya karena kita tergantung pengambilan dari agen. Yang murah ini hanya beras SPHP saja,” ujarnya.

Merujuk data yang diberikan salah satu agen beras di Mimika, yakni Agen Sinar Sulawesi, beras merek Santap Merah kemasan 5 kg dijual seharga Rp95 ribu, kemasan 10 kg Rp182 ribu, kemasan 20 kg Rp385 ribu, dan kemasan 25 kg Rp445 ribu.

Kemudian untuk beras dengan merek Santap Kuning, kemasan 5 kg dijual seharga Rp92 ribu, kemasan 10 kg Rp177 ribu, kemasan 20 kg Rp350 ribu, dan kemasan 25 kg Rp435 ribu.

Beras merek Santap Hijau kemasan 5 kg Rp90 ribu, kemasan 10 kg Rp170 ribu, kemasan 20 kg Rp330 ribu, dan kemasan 20 kg Rp415 ribu.

Selanjutnya, beras merek Mawar Sulawesi kemasan 5 kg Rp92 ribu, kemasan 8 kg Rp145 ribu, kemasan 10 kg Rp177 ribu, kemasan 15 kg Rp262 ribu, kemasan 20 kg Rp345 ribu, dan kemasan 25 kg Rp430 ribu.

Lalu beras merek lainnya yang paling mahal yakni beras kemasan 50 kg dengan harga rata-rata Rp840 ribu hingga Rp855 ribu.

Baca Juga: Harga Beras Melambung di Timika, Tembus Rp18 Ribu per Kg

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya