Penyidik Serahkan Satu Anggota KKB ke Kejari Wamena

ED atau Altau merupakan anak buah Egianus Kogoya

Wamena, IDN Times – Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Nduga menyerahkan seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial ED kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

ED atau yang dikenal juga dengan nama Altau adalah seorang tersangka dengan sejumlah tindak kriminal. Dia merupakan anak buah dari Egianus Kogoya, seorang pemimpin KKB di wilayah Nduga.

Berdasarkan siaran pers yang diterima IDN Times pada Senin (8/1/2024), Kasat Reskrim Polres Nduga, Iptu Jaya Bida Kedeng, mengatakan Altau diserahkan bersama dengan sejumlah barang bukti. Di antaranya satu kalung karet berwarna hitam, satu kalung manik-manik warna hitam coklat dengan gantungan taring babi, satu unit ponsel merek Vivo Y22 berwarna biru, dan 1 unit ponsel merek Nokia 105 berwarna biru.

Kasat Reskrim menjelaskan, tahap penyerahan kedua ini dilaksanakan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap oleh jaksa. "Kita sudah melalui tahap dua. Sebelum penyerahan kepada jaksa, tersangka kami periksa terlebih dahulu dari segi kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut diterangkan bahwa Altau diduga melanggar Pasal 340 KUHP Subsider Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 365 KUHP, Jo Pasal 55, Pasal 56 KUHP, dan/atau Pasal 170 KUHP.

"Tersangka akan ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Lapas kelas II B Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menunggu pelaksanaan mekanisme sidang oleh JPU," tuturnya.

Sementara Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Dr Faizal Ramadhani, menyebutkan bahwa Altau ditangkap oleh Satgas Damai Cartenz di area RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa, 19 September 2023 silam. “Altau adalah anggota KKB Ndugama yang terlibat dalam pasokan amunisi,” ucap Kombes Faizal.

Selain perannya dalam pasokan amunisi, Altau disebut juga terlibat dalam serangkaian aksi penyerangan bersama Egianus Kogoya. Hal tersebut turut diungkapkan oleh Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, AKBP Dr. Bayu Suseno.

“Antara lain pada 17 Maret 2019, penyerangan terhadap anggota TNI di Kindibam. Pada 16 Juli 2022, penyerangan terhadap masyarakat sipil di Kampung Nogolaid dan Kampung Yosoma Kenyam yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 2 lainnya luka-luka. Pada 19 Juli 2022, terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam," papar AKBP Suseno.

“Pada 6 Januari 2023, terlibat dalam aksi penembakan terhadap Pos Kotis Brimob Satgas Damai Cartenz di Koteka. Pada 25 Juli 2022, terlibat dalam penghadangan terhadap masyarakat dan merampas ponsel di Jalan Poros Kenyam – Batas Batu, Distrik Kerepkuri,” imbuhnya.

Terakhir, Kasatgas mengatakan bahwa pada 4 Agustus 2022, Altau terlibat dalam pembakaran alat berat milik PT Tunas Jaya Irian yang menyebabkan 4 unit rusak.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya