Konflik Bersenjata, Pembangunan Patung Yesus Intan Jaya Dihentikan

Pemprov Papua Tengah dan Pemda Intan Jaya tak pernah keluarkan rekomendasi Blok Wabu

Intan Jaya, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya, Papua Tengah, menggelar rapat koordinasi bersama para jajaran Forkopimda, Senin (22/1/2024). Pertemuan itu digelar untuk menyikapi situasi konflik bersenjata yang disebabkan adanya isu pembangunan patung Yesus dan pembukaan pengelolaan Blok Wabu.

Usai pelaksanaan rapat koordinasi tersebut, Pemkab Intan Jaya kemudian merilis sebuah video berisikan keputusan dan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Pj Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau.

Adapun keputusan dan pernyataan sikap tersebut yakni sebagai berikut. Pertama, Pemkab Intan Jaya menyatakan menghentikan pembangunan wisata rohani patung Yesus di Kabupaten Intan Jaya.

"Kedua, Provinsi Papua Tengah dan Pemda Kabupaten Intan Jaya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi terkait Blok Wabu," tegas Apolos dalam video rilis yang diterima IDN Times pada Selasa (23/1/2024) siang.

"Ketiga, Pemda Intan Jaya telah menetapkan situasi tanggap darurat dan akan melakukan penanganan pemulihan kondisi keamanan dan membantu masyarakat yang terkena dampak. Demikian pers release ini disampaikan untuk diketahui semua pihak," imbuhnya.

Sebagai informasi, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau yang dikenal juga dengan sebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) mulai gencar melakukan serangan kepada TNI-Polri di Intan Jaya sejak 19 Januari 2024.

Penyerangan di hari pertama itu mengakibatkan Briptu Anumerta Alfando Steve Karamoy, seorang anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024 tewas.

Keesokan harinya, 20 Januari 2024, KKB kembali berulah dengan menyerang pos TNI-Polri dan membakar sebuah rumah dinas ASN Pemkab Intan Jaya di Distrik Sugapa. Kontak tembak pun terus berlanjut hingga Senin 22 Januari 2024.

Informasi yang dihimpun IDN Times, selain Briptu Anumerta Alfando, adapun korban lainnya yang meninggal dunia akibat konflik bersenjata ini, yakni tiga anggota KKB (Oni Kobagau, Jaringan Belau, dan Agustia) dan satu warga sipil (Yusak Sondegau). Seorang ibu, warga sipil, juga diketahui mengalami luka tembak di bagian tangan.

Sementara itu, melalui siaran pers pada Sabtu (20/1/2024) malam, Pimpinan TPNPB-OPM wilayah Intan Jaya, Undius Kogoya membeberkan dua alasan pasukannya melakukan serangan kepada TNI-Polri di Intan Jaya.

Kedua alasan itu rupanya berkaitan dengan rencana pembangunan wisata patung Yesus di Kampung Bilogai dan isu rencana eksplorasi serta eksploitasi sumber daya alam di Intan Jaya yakni Blok Wabu.

"TPNPB-OPM menolak dengan sikap bahwa: 1. Penolakan patung Yesus di Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. 2. (Aksi demo) Penolakan PT Antam Blok Wabu dari beberapa hari lalu (di Nabire) ternyata TNI-Polri tidak puas sehingga memaksa untuk minta tanda tangan kepada pasukan TPNPB-OPM. Akhirnya pasukan perang hari ini," jelas Undius pada siaran pers tersebut.

Di luar dari siaran pers, Jubir Sebby Sambom menambahkan, pemaksaan tanda tangan yang dimaksud adalah tanda tangan permintaan kerja sama oleh TNI kepada TPNPB.

"Itu TNI minta TPNPB kerja sama, tapi ditolak," jelas Sebby singkat saat ditanyakan perihal maksud dari tanda tangan tersebut.

Informasi lainnya, pembangunan wisata patung Yesus yang dicanangkan sebagai simbol perdamaian itu diketahui merupakan inisiatif dari pihak TNI yang mana telah dilakukan peninjauan lokasi dan disetujui oleh Pemda setempat pada Oktober 2023 lalu.

Meski demikian pembangunan wisata tersebut pun rupanya mendapatkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat, di antaranya para mahasiswa dan pelajar asal Intan Jaya.

Untuk diketahui, Ikatan pelajar dan mahasiswa Moni kota studi Makassar, Sulawesi Selatan, yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Pelajar Intan Jaya se-Indonesia, pada November 2023 lalu, menggelar aksi penolakan terhadap pembangunan patung Yesus tersebut.

Penolakan itu dilakukan lantaran mereka menilai pembangunan patung Yesus merupakan permainan Pemerintah Pusat sebagai pintu masuknya eksploitasi tambang Blok Wabu.

“Kami melihat ada maksud lain tentang rencana itu, karena hingga kini situasi Intan Jaya belum kondusif. Jangan sampai dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan berkaitan dengan mengatasnamakan Pemerintah Daerah, gereja, masyarakat, dengan berbagai permainan Pemerintah Pusat untuk masuknya eksploitasi tambang Blok Wabu di Intan Jaya,” ujar Koordinator Forum Solidaritas Mahasiswa Pelajar Intan Jaya se-Indonesia, Andarias Sondegau, dalam siaran persnya waktu itu.

Baca Juga: Aparat Tewaskan 1 Anggota KKB di Intan Jaya, OPM Sebut Warga Sipil

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya