Kapal Bawa BTS Kominfo Hilang di Papua Pertama Kali Trip ke Yahukimo

Beroperasi di Timika selama 8 bulan

Intinya Sih...

  • Kapal LCT Cita XX beroperasi di Timika selama 8 bulan sebelum hilang kontak di perairan Timika-Asmat.
  • Kapal direncanakan menuju Yahukimo dengan material BTS milik Bakti Kominfo sebanyak enam titik.
  • 12 orang beserta material BTS milik Bakti Kominfo yang rencananya akan dipasangkan di Yahukimo berada di kapal saat hilang kontak.

Timika, IDN Times – Pemilik Kapal LCT Cita XX, Mufli Huddin, mengungkapkan bahwa kapalnya, yang dikabarkan hilang kontak di Perairan Timika-Asmat, baru pertama kali melakukan pelayaran menuju Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dia mengatakan, sebelum peristiwa hilang kontak itu terjadi, kapalnya telah beroperasi selama 8 bulan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

"Kapal (LCT Cita XX) ini beroperasi di Timika itu kurang lebih sudah 8 bulan. Rutenya itu Timika – Prongo (Mimika Tengah), dan ini trip pertama ke Yahukimo," ujar Mufli dalam konferensi pers di Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau, Timika, Papua Tengah, Jumat (26/7/2024).

Untuk diketahui, Kapal LCT Cita XX mengalami hilang kontak saat berlayar dari Timika menuju Yahukimo, Papua Pegunungan. Kapal mulai keluar dari Pelabuhan Rakyat Poumako, Timika, pada tanggal 15 Juli 2024 dengan membawa material BTS milik Bakti Kominfo dan hilang kontak pada keesokan harinya.

Baca Juga: Kapal Bawa BTS di Papua Belum Ditemukan, Pencarian Diusulkan Tutup

1. Kapal dalam kondisi prima saat berlayar

Kapal Bawa BTS Kominfo Hilang di Papua Pertama Kali Trip ke YahukimoIlustrasi kapal sandar di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kapal tersebut sebenarnya direncanakan akan melewati Asmat, Papua Selatan, dan tiba di Yahukimo pada Kamis (18/7/2024). Namun, sebelum berlabuh di Asmat, kapal tersebut telah dinyatakan hilang kontak.

"Terakhir kontak dengan Capt Junaidi, yang ada di kapal itu, hari Senin pukul 10.00 pagi lewat," tutur Mufli.

Dia mengungkapkan, dua hari sebelum keberangkatan, semua kru kapal telah melaksanakan final check, mulai dari pengecekan alat navigasi, mesin, hingga ikatan kargo di atas kapal.

"Semua sesuai dengan standar operasi dari keilmuan yang dimiliki oleh para perwira yang ada di kapal. Semua dokumen juga sudah dinyatakan lengkap sebelum diterbitkannya surat izin berlayar. Intinya masalah pelayaran semuanya kita full dokumen," imbuhnya," katanya.

2. Kapal angkut material BTS Kominfo dan 12 awak

Kapal Bawa BTS Kominfo Hilang di Papua Pertama Kali Trip ke YahukimoKonferensi pers hari terakhir pencarian kapal LCT Cita XX di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua Tengah, Jumat (26/7/2024). (IDN Times/Endy Langobelen)

Di kapal itu, diketahui terdapat 12 orang beserta material Base Transceiver Station (BTS) milik Bakti Kominfo yang rencananya akan dipasangkan di Yahukimo sebanyak enam titik.

"Dua belas orang itu, enam kru kapal, enam pengikut. Yang enam kru ini memang sudah memenuhi syarat sertifikat kelautan secara ijazah itu layak. Dan di situ, ada satu dari pihak pemilik barang untuk mengawasi barangnya atas nama Suherman Saragih. Jadi, yang ada di atas kapal itu semua memiliki identitas yang jelas dan KTP nya," jelas Mufli.

Adapun 12 nama korban yang berada di kapal tersebut yakni Junaidi (nahkoda), Dedi Irawan Mualim, M Arif Efenfi KKM, Haikal (oil man), Rusli Juru Mudi, Agiera Koki, Nimrot G Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman Saragih, dan Alhakim.

"Untuk muatannya sendiri itu kurang lebih 70 ton. Itu tidak sarat muatan karena kapal GT 145 masih bisa memuat sampai di atas 100 ton," imbuhnya.

3. Aktivitas di atas kapal selalu terpantau

Kapal Bawa BTS Kominfo Hilang di Papua Pertama Kali Trip ke YahukimoKapal TNI Angkatan Laut dikerahkan mencari keberadaan KM Cita XX pengangkut material BTS BAKTI Kominfi di perairan Papua, Senin (22/7/2024)/Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika

Mufli mengatakan, selama berlayar dari Timika, setiap aktivitas yang dilakukan di atas kapal selalu terpantau dan dilaporkan dalam bentuk video yang dikirim ke grup WhatsApp.

"Sampai detik ini, masih mengganjal kita punya perasaan karena kalau kapal itu pecah, mohon maaf amit-amit, mudah-mudahan tidak, kalau kapal itu tenggelam pasti ada serpihan. Tapi kalaupun dia hilang, teman-teman dari tim SAR, Polairud, AU, AL dan semuanya telah melakukan penyisiran di sungai-sungai, dari muara sampai ke dalam, itu semua sudah di sisir dan sampai hari ini masih nihil," tutur Mufli.

"Kejadian ini memang baru pertama kali. Belum pernah kami alami terjadinya accident seperti ini dan dari para sahabat tim yang telah bekerja maksimal, full power, full pasukan itu memang saya apresiasi," lanjutnya.

4. Pemilik kapal telah kontak keluarga para awak

Kapal Bawa BTS Kominfo Hilang di Papua Pertama Kali Trip ke YahukimoTim SAR gabungan berkoordinasi untuk melakukan pencarian kapal LCT Cita XX. (IDN Times/Istimewa)

Selaku pemilik kapal, Mufli menyebut telah menginformasikan peristiwa ini kepada pihak keluarga dari setiap korban yang berada di dalam kapal.

"Saya memberikan penjelasan ke sana dengan tidak beralibi. Semua penjelasan yang akurat, yang valid dari tim SAR itu saya langsung forward, bukan membuat keputusan sendiri," tuturnya.

Sebagai informasi, operasi pencarian terhadap kapal LCT Cita XX telah diusulkan ditutup oleh tim SAR gabungan setelah melakukan pencarian selama tujuh hari. Operasi akan dibuka kembali bilamana ditemukan tanda-tanda mengenai keberadaan korban maupun kapal.

Baca Juga: Kapal Bawa BTS di Papua Belum Ditemukan, Pencarian Diusulkan Tutup

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya