Dua Jenazah Korban Bentrok di Nduga Dievakuasi ke Mimika

Jenazah Marianus Gery akan dikirim ke Alor, NTT

Mimika, IDN Times - Dua jenazah korban bentrok antar kelompok akibat Pemilu di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa 2 Juli 2024, telah dievakuasi ke Mimika, Papua Tengah, hari ini, Rabu (3/7/2024).

Pantauan IDN Times, pesawat jenis Caravan PK-SNW dan PK-SNA yang mengantar kedua jenazah dari Kabupaten Nduga tiba di Mimika sekitar pukul 10.26 WIT. Pihak kerukunan beserta keluarga korban yang sudah menanti di kawasan bandara kargo langsung menjemput menggunakan dua unit mobil ambulans.

Diketahui, kedua korban masing-masing atas nama Marianus Gery (63 tahun) dan Abraham Runga (51 tahun). Pihak keluarga dari almarhum Abraham Runga mengatakan bahwa jenazah korban akan disemayamkan di SP 2. Sedangkan, jenazah almarhum Marianus Gery diusahakan hari ini diterbangkan ke kampung halamannya di Alor, Nusa Tenggara Timur.

"Kita sudah kordinasi dengan Ketua Kerukunan Flobamora di Nduga. Mereka minta untuk dikirimkan langsung hari ini. Tapi mengingat penerbangan kargo sudah tutup, jadi ini kita masih usahakan," ujar Jimmy, perwakilan pihak keluarga Marianus Gery.

“Kalau memang tidak bisa, terpaksa untuk sementara jenazah akan disemayamkan di SP 1,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, menyampaikan bahwa bentrok antar kelompok terjadi tepat di depan rumah Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Selasa (2/7/2024) sekitar pukul 11.45 WIT.

“Tidak berselang lama, terdapat dua orang masyarakat pendatang (Marianus Gery dan Abraham Ringan) dievakuasi setelah mendapatkan penyerangan dari kubu yang sedang bertikai,” terang Benny.

Dikatakan, korban Marianus Gery yang merupakan seorang pendeta mengalami luka bacok di leher dan putus jari. Marianus meninggal dunia di lokasi pertikaian. Sementara korban Abraham Runga mengalami luka bacok di kepala dan meninggal dunia saat dirawat di RSUD Nduga.

“Saat ditelusuri kembali oleh tim, terdapat 1 orang dalam keadaan meninggal dunia yang kini identitas dan penyebabnya masih diselidiki oleh Polres Nduga,” imbuhnya.

Benny menjelaskan, bentrokan tersebut berkaitan dengan persoalan pembagian suara pada Pemilu 2024 lalu yang mana hingga kini masih terjadi pertikaian antar kelompok. Kapolres Nduga, AKBP V.J Parapaga, juga mengatakan personelnya telah menyita beberapa peralatan seperti alat perang busur dan panah dari kedua kelompok.

“Saat ini, sejumlah personel disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kembali bentrokan dari kedua kelompok masyarakat tersebut,” kata dia.

Baca Juga: Lagi, Bentrok Terkait Pemilu di Nduga: Tiga Orang Meninggal

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya