BBM Subsidi Langka, Pertalite di Puncak Jaya Rp100 Ribu per Liter

Motor hanya boleh beli maksimal 3 liter, mobil 10 liter

Puncak Jaya, IDN Times – Bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dilaporkan langka beberapa hari ini di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Kondisi itu membuat masyarakat mesti menebus BBM dengan harga naik berkali lipat.

Pantauan IDN Times di media sosial Facebook, beberapa akun tampak mengunggah foto serta video yang memperlihatkan antrean orang beli BBM. Di antaranya menampilkan barisan panjang kendaraan bermotor mengantre BBM pertalite di salah satu agen Pertamina, PT Alda Crist Papua (ACP), di Distrik Mulia.

Akibat kelangkaan tersebut, harga Pertalite seketika langsung melonjak tinggi. Dari yang sebelumnya harga normal senilai Rp25 ribu per liter, kini naik setiap harinya menjadi Rp50 ribu, kemudian Rp80 ribu. Bahkan informasi terbaru sudah mencapai Rp100 ribu per liter.

"Hari ini, antre bensin (pertalite) di ACP, Mulia, Puncak Jaya, 1000 (ribuan) motor. Harga bensin di luar Distrik Ilu Rp100 ribu. Distrik Mulia Rp50 ribu," tulis seorang warganet dengan nama akun Facebook Eretius Gire, Senin (8/1/2024).

Adapun dijelaskan di dalam unggahannya bahwa pembelian untuk motor dan pembelian menggunakan jeriken hanya diperbolehkan membeli paling banyak 3 liter. Sementara mobil yang biasanya bisa sampai 30 liter, kini hanya boleh membeli 10 liter.

Sementara pengguna akun atas nama Olsye Kasenda Pandelaki mengungkapkan bahwa harga BBM subsidi pertalite di Puncak Jaya sudah menyentuh harga Rp100 ribu per liter.

"Gara-gara bensin (pertalite) langka, orang-orang bolos apel. Kisah Senin 8-1-2024. Puncak Jaya bensin so (sudah) Rp100 ribu per liter," tulisnya dalam status Facebook.

Hingga berita ini dihimpun, Kamis (11/1/2024), pemerintah setempat maupun pihak PT Alda Crist Papua sebagai agen Pertamina yang mendistribusikan BBM subsidi di Puncak Jaya belum memberikan penjelasan resmi terkait kelangkaan ini.

IDN Times juga telah juga telah berupaya melakukan konfirmasi ke pihak Pertamina, dalam hal ini Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun. Namun, sampai saat ini, pun belum ada jawaban.

Baca Juga: Kontak Tembak dengan KKB, 1 Prajurit TNI Gugur di Puncak Jaya

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya