50 Persen Populasi Babi di Mimika Mati Akibat ASF

Masyarakat diminta bantu pemerintah memutus rantai virus ASF

Intinya Sih...

  • Setengah populasi babi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah mati akibat Virus African Swine Fever (ASF).
  • Masyarakat diminta membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus ASF dengan mengubur bangkai babi yang mati.
  • Biosecurity perlu diperhatikan oleh para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan mencegah virus masuk ke kandang.

Timika, IDN Times – Setengah Populasi babi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dilaporkan mati akibat Virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Sabelina Fitriani, saat ditemui di Hotel Swiss-Belinn, Jalan Cendrawasih, Timika, Papua Tengah, Senin (18/3/2024).

"Sudah 50 persen atau sekitar 6 ribu ekor babi dari sekitar 11 ribu jumlah populasi babi di Mimika yang mati akibat ASF," ungkapnya.

Menurut Sabelina, masyarakat harus membantu pemerintah dalam hal menyelamatkan populasi babi yang masih tersisa.

"Kita harus selamatkan populasi yang tersisa dengan cara mengubur babi yang mati untuk memutuskan rantai penyebaran virus ASF karena sampai sekarang belum ada vaksin," tuturnya.

"Untuk memutuskan rantai penyebaran virus ASF hanya dengan kubur bangkai babi yang mati. Kita berharap, masyarakat bisa membantu pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus ASF," imbuhnya.

Selain mengubur bangkai babi yang mati, biosecurity juga perlu diperhatikan oleh para peternak dengan menjaga kebersihan kandang dan tidak membiarkan orang dari luar masuk ke area kandanng.

Biosecurity, kata Sabelina, sangat penting dalam memelihara kesehatan kandang dan mencegah virus masuk ke kandang.

"Yang terpenting jangan membuang bangkai babi di kali ataupun di semak-semak karena itu akan memperbanyak virus ASF di Mimika," terangnya.

Sabelina menyebut, selama ini, pihaknya selalu mengingatkan para peternak babi agar tidak membuang bangkai babi ke kali atau ke semak-semak.

"Kami dari dinas peternakan siap untuk mengubur babi yang mati, tinggal dikomunikasikan sehingga diketahui. Kami sudah sebarkan kontak person untuk dihubungi ketika ada babi yang mati. Jadi, harapan besar pemerintah, masyarakat harus bantu pemerintah selamatkan populasi yang ada saat ini," pungkasnya.

Baca Juga: Barantin RI Ungkap Penyebab Penyebaran ASF di Mimika

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya