RDP Sengketa Lahan di DPRD Makassar Ricuh, Warga-Aparat Saling Dorong

- RDP warga dan PT Aditarina di Komisi A DPRD Makassar berujung ricuh, Selasa (25/3/2025).
- Massa bentrok dengan petugas keamanan karena tuduhan ucapan tidak pantas dari anggota Satpol PP.
- Situasi memanas ketika warga bersitegang dengan polisi dan Satpol PP setelah kata-kata kasar dikeluarkan.
Makassar, IDN Times - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara warga Kelurahan Bitoa dan PT Aditarina di Komisi A DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, berujung ricuh, Selasa (25/3/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, RDP terkait lahan Aditarina Kelurahan Bitoa. Namun massa bentrok dengan petugas keamanan, menyusul tuduhan ucapan tidak pantas dari seorang anggota Satpol PP.
Situasi memanas sekitar pukul 15.45 WITA ketika warga yang emosi mulai bersitegang dengan polisi dan Satpol PP. Aksi saling dorong terjadi setelah seorang petugas diduga mengeluarkan kata-kata kasar.
"Dia (Anggota Satpol PP) terlalu banyak bicara yang tidak pantas. Kami ke sini bukan sekadar protes, tapi menuntut hak kami," tegas Ahmad (49), salah satu warga.
Warga kecewa pada sikap aparat

Ahmad menyayangkan tindakan petugas yang dinilai tidak menghormati massa aksi. Menurutnya, kedatangan warga hanya untuk meminta kejelasan status lahan yang diklaim PT Aditarina, bukan untuk membuat keributan.
RDP yang seharusnya menjadi solusi justru berakhir ricuh. Upaya aparat mengendalikan massa malah memicu aksi saling dorong, memperkeruh suasana. Beruntung petugas kepolisian dan TNI yang berada di lokasi sigap mengamankan situasi