Diduga Serangan Jantung, Seorang Pria di Makassar Tewas saat Lari Pagi

- Erwin Mario (46) meninggal saat jogging di Car Free Day Jl. Boulevard, Makassar karena diduga sakit jantung.
- Korban berasal dari Jakarta dan tinggal di indekost Kelurahan Masale, Makassar.
- Korban terjatuh saat jogging di CFD Boulevard Makassar, warga membawanya ke klinik untuk diberi penanganan awal berupa oksigen, namun tidak dapat diselamatkan.
Makassar, IDN Times - Seorang pria bernama Erwin Mario (46) meninggal dunia saat sedang jogging atau olahraga lari pagi, Minggu (12/1/2025). Insiden itu terjadi di kawasan Car Freeday Jl. Boulevard, Kecamatan, Panakkukang Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sekitar Pukul 07.30 WITA.
Korban diduga mengalami sakit jantung, sebab saat lari pagi korban tiba - tiba terjatuh dan pingsan dengan kondisi kejang-kejang serta mulut berbusa.
1. Korban meninggal saat jogging

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala yang dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut. Dia mengungkapkan korban pingsan pada saat sementara jogging tadi pagi di car free day.
"Seorang pria tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri, saat sedang berolahraga, kemudian setelah mendapatkan penanganan darurat medis, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medik," kata Sangkala kepada IDN Times, Minggu.
2. Korban berasal dari Jakarta

Sangkala menuturkan, berdasarkan identitasnya, korban merupakan karyawan swasta yang tinggal sebuah indekost di Jl. Ance Dg. Ngoyo, Kelurahan Masale.
"Kalau alamat KTP-nya korban beralamat di Jl. Radar Auri Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur," ujarnya.
Sementara saksi mata di lokasi, Syamsurijal (49) mengatakan, saat dia bersepeda di Jl Boulevard depan sebuah klinik, tiba-tiba korban terjatuh di sebelah kiri sepedanya.
Kemudian ia bersama dua sekuriti klinik mengangkat korban ke dalam klinik untuk penanganan awal. "Perawat klinik memberikan penanganan awal berupa bantuan pernapasan berupa oksigen," ujar Syamsurijal.
3. Korban kejang-kejang

Sedangkan Nur Fadilla (28), perawat klinik, menyatakan korban dalam keadaan kejang dan tidak sadarkan diri saat dibawa ke klinik oleh sekuriti dan warga.
Saat di dalam klinik, korban sempat dibaringkan di sofa lalu dimiringkin kemudian diberi bantuan oksigen di RJP (Resusitasi Jantung Paru). Namun, setelah diperiksa kembali, nadi dan pernapasan korban tidak kembali.
"Serta dilakukan tensi tidak terdengar dan tidak ada respon dari korban sehingga di hentikan RJP karena tidak ada respon atau dinyatakan meninggal dunia," tandasnya.