TPS di Makassar PSU Gegara 6 Pramugari Tak Terdaftar DPT Ikut Nyoblos

Enam pramugari itu tidak terdaftar dalam DPT TPS setempat

Makassar, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar pemilhan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) karena berbagai faktor. Salah satunya, karena warga menyalahi aturan pencoblosan.

Komisioner KPU Makassar, Abdi Goncing mengatakan, warga yang memaksakan diri mencoblos pada Pemilu 2024 berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, antara lain pramugari yang berdomisili di luar kota Makassar.

"Soal itu (PSU) bukan saja pramugari, tetapi ada beberapa oknum dari profesi tertentu ataupun juga dari mahasiswa," ungkap Abdi dikonfirmasi wartawan, Minggu (25/2/2024).

"Jadi ada 10 TPS di 5 Kecamatan ini digelar PSU, dan jadi penyebab utama ialah orang-orang yang tidak masuk dalam kategori DPT (daftar pemilih tetap) tapi mereka paksakan diri untuk masuk dalam TPS," sambungnya.

1. Enam pramugari disebut paksakan diri untuk ikut mencoblos

TPS di Makassar PSU Gegara 6 Pramugari Tak Terdaftar DPT Ikut NyoblosKomisioner KPU Kota Makassar, Muh. Abdi Goncing/Istimewa

Abdi membeberkan, salah satu kasus yang terjadi di TPS Kecamatan Ujung Pandang. Di mana kurang lebih 6 orang pramugari memaksakan diri agar bisa ikut mencoblos.

"Yang terjadi di (TPS) Ujung Pandang itu kan (pramugari) mengelabui atau memberikan tekanan terhadap petugas KPPS kami, dan kemudian mereka bisa diberi kesempatan untuk ikut memilih," Abdi menerangkan.

2. KPU sebut 6 pramugari melanggar aturan

TPS di Makassar PSU Gegara 6 Pramugari Tak Terdaftar DPT Ikut NyoblosIlustrasi kotak suara di TPS Makassar. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Menurut Abdi, tindakan oknum pramugari ini melanggar sehingga dilakukan PSU. Karena menurut aturan, orang yang berhak memilih adalah yang berdomisili dan sesuai KTP-el.

"Ini yang menjadi problem, sehingga hal ini menjadi catatan atau evaluasi kami dalam proses pemilu ini bahwa kita memang masih butuh memasifkan bagaimana ruang-ruang sosialisasi, karena yang ada di dalam pikiran masyarakat selama memiliki KTP elektronik itu bisa memilih di mana saja," jelas Abdi.

Baca Juga: PSU, TPS di Makassar Lebih Sepi dari 14 Februari

3. Enam pramugari asal Jakarta lolos dan ikut mencoblos di Makassar

TPS di Makassar PSU Gegara 6 Pramugari Tak Terdaftar DPT Ikut NyoblosProses penghitungan suara di TPS 001, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Rabu (14/2/2024). IDN Times/Ashrawi Muin

Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Ujung Pandang, Nafla Kalia menjelaskan, saat hari pencoblosan 14 Februari lalu, tercatat 6 orang pramugari asal Jakarta yang sedang berada di Makassar ikut mencoblos di TPS.

"Memang benar ada enam pramugari ikut memilih, mereka ini tidak terdaftar di TPS 04 Kelurahan Baru, tidak juga masuk DPT atau pemilih tambahan dan juga pemilih khusus, mereka modal surat tugas," ungkap Nafla.

"Jadi sebelum ke TPS 04 itu mereka sempat ke beberapa TPS lain tapi mungkin tidak bisa berhasil, tapi kemudian mereka lolos dan ikut memilih di TPS 04 dengan memperlihatkan surat tugasnya (pramugari)," tambahnya.

Untuk diketahui, 10 TPS di 5 Kecamatan di Kota Makassar telah menggelar PSU, Sabtu (24/2). Tapi disebutkan, pelaksanaan PSU tersebut sepi, karena jarang pemilih hadir.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan di Makassar Baru 50 Persen

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya