Pedagang Makassar: Kenaikan Harga Beras 2024 Terparah dalam 25 Tahun

Stok beras di pedagang pasar mulai berkurang

Makassar, IDN Times - Kenaikan harga beras di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2024 ini menembus angka Rp17 ribu per kilogram, tertinggi dalam 25 tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Haji Ungging (53), salah seorang pedagang beras di Pasar Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, kepada IDN Times Sulsel, Senin sore (26/2/2024). 

"Saya menjual beras dari tahun 1997 barusan separah ini naiknya, biasanya naiknya itu 200 sampai 500 rupiah," ungkap Haji Ungging.

1. Pedagang sebut tiap stok masuk naik Rp 200 rupiah

Pedagang Makassar: Kenaikan Harga Beras 2024 Terparah dalam 25 TahunPedagang beras di Pasar Toddopuli, Kota Makassar, Senin (26/2/2024). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Lonjakan harga beras ini, kata Haji Ungging, terjadi sejak awal tahun 2024. Awalnya naik Rp200 rupiah, kemudian terus melonjak setiap stok beras datang dari distributor.

"Mulai dari tahun baru (2024) ini naik harga beras, jadi sekali datang stoknya itu naiknya 200 rupiah sampai sekarang kalau dihitung-hitung total kenaikan Rp2000," terang Ungging.

2. Semua jenis beras naik Rp2.000 per kilo

Pedagang Makassar: Kenaikan Harga Beras 2024 Terparah dalam 25 TahunPedagang beras di Pasar Toddopuli, Kota Makassar, Senin (26/2/2024). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Lanjut Ungging, kenaikan harga beras ini berlaku untuk semua jenis, dari beras yang biasa Rp9.000 sampai beras premium atau super kini seharga Rp15.000 per kilogramnya.

"Semua ini (beras) kenaikannya rata-rata di harga Rp2000 per kilo, kalau per-liternya Rp14.000 paling tinggi, sebelumnya itu Rp12.000. Saya ambil dari Wajo sama Sidrap," jelasnya.

3. Stok beras mulai kurang, daya beli terus menurun

Pedagang Makassar: Kenaikan Harga Beras 2024 Terparah dalam 25 TahunPedagang beras di Pasar Toddopuli, Kota Makassar, Senin (26/2/2024). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Menurut Unggeng, harga beras naik karena stok berkurang akibat sejumlah faktor, salah satunya gagal panen yang terjadi di daerah-daerah pemasok beras. Harga beras yang tinggi, tambahnya, membuat daya beli masyarakat juga menurun.

"Saya kurang tahu (penyebab utama) tapi ini katanya gagal panen, barang kurang. (daya beli) juga mulai kurang ini," tambah Ungging.

Baca Juga: Bulog Jamin Ketersediaan Beras di Sulsel Jelang Bulan Ramadan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya