Debat Terakhir Pilpres: Semua Capres Dinilai Hati-Hati Hindari Blunder
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto, menilai calon presiden yang berdebat pada Minggu (4/2/2024) malam, relatif berlangsung dengan kehatian-hatian.
"Kita lihat itu tidak ada kata-kata yang berlebihan dan merendahkan antara mereka," ungkap Andi Ali kepada IDN Times, Senin (5/2/2024).
Menurut Andi Ali, para capres memilih langkah aman agar tidak membuahkan blunder seperti yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka pada debat cawapres.
"Gibran (Cawapres 02) munculkan gimmik yang tidak etis ke Prof Mahfud (Cawapres 03) setelah itu sehari setelahnya survei-nya turun," lanjutnya.
1. Debat terakhir tidak banyak gimmik
Selain itu, Andi Ali juga melihat pada debat terakhir para capres tidak menunjukkan gimmik-gimmik, tetapi lebih pada mempertegas visi dan misi kedepan.
"Saya rasa debat kemarin ditutup sangat bagus, artinya tadi malam kita tidak lihat terlalu banyak gimmik, dan tidak banyak serangan personal. Para kandidat fokus mengelaborasi mereka punya visi misi dan program yang dijanjikan," terang Andi Ali.
Disebutkan juga, dalam debat itu capres lebih fokus menunjukkan personal atau karakter calon pemimpin yang kemudian berkorelasi ke preferensi politik publik.
2. Debat capres terakhir menarik perhatian undecided voters
Sehingga dari debat terakhir ini, lanjut Andi Ali, masyarakat bisa melihat secara jelas, termasuk menarik perhatian undecided voters yang belum menentukan pilihannya.
"Tentu dari debat terakhir ini undecided voters sebelumnya atau voter-voter yang sebelum memilih ataupun sudah memilih tetapi memutuskan untuk swimming, tentu salah satu yang menjadi rujukannya adalah dalam debat terakhir itu," jelas Andi Ali.
3. Masa akhir kampanye harus dimanfaatkan secara efektif
Andi Ali menambahkan, dalam beberapa hari tersisa di masa kampanye ini kandidat capres-cawapres mestinya melaksanakan kampanye efektif agar menarik perhatian masyarakat untuk bisa yakin memilihnya.
"Tentu di hari-hari terakhir ini kampanye-kampanye efektif, serta bisa menjangkau keseluruhan konstituen atau keseluruhan pemilih untuk meyakinkan mereka. Di sini juga mungkin peran media sosial juga itu perlu, agar menaikkan citranya," ujarnya.
Baca Juga: Akademisi Unhas Deklarasi Ingatkan Jokowi Tetap di Koridor Demokrasi