DLH Makassar akan Tertibkan Alat Peraga yang Dipaku di Pohon

Paku bisa merusak pohon

Makassar, IDN Times - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 pada November mendatang, sejumlah alat peraga mulai bertebaran. Alat peraga baik berupa baliho maupun reklame menghiasi sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Makassar. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdy Mochtar, mengatakan pihaknya mengupayakan langkah persuasif kepada relawan para calon. Dia mengimbau agar pemasangan alat peraga di pohon tidak menggunakan paku atau kawat. Jika tidak diindahkan, maka DLH akan menertibkan alat peraga tersebut.

"Alat peraga termasuk media promosi, iklan yang ditancapkan di pohon akan ditertibkan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdy Mochtar, Kamis (23/5/2024).

Baca Juga: Pertama Berkantor, Pj Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat Tanam Pohon

1. Penertiban mengacu koordinasi dengan KPU dan Bawaslu

DLH Makassar akan Tertibkan Alat Peraga yang Dipaku di PohonBalai Kota Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Namun sebelum menertibkan, DLH akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) setempat. Koordinasi itu untuk memastikan penertiban tersebut berdasarkan regulasi dari KPU, Bawaslu atau menggunakan Perwali Nomor 28 Tahun 2023. 

"Misalnya tingkat DLH, belum diterapkan aturan yang ada tentang penggunaan APK, maka kami bisa lakukan penertiban berdasarkan aturan Perwali yang ada," kata Ferdy.

2. Paku bisa merusak pohon

DLH Makassar akan Tertibkan Alat Peraga yang Dipaku di Pohonilustrasi paku (pexels.com/Anete Lusina)

Ferdy menjelaskan pemasangan alat peraga menggunakan kawat dan paku dapat merusak siklus pertumbuhan pohon. Selain itu, peredaran nutrisi dari tanah, batang dan rantai-rantai pohon tersebut juga bakal terganggu.

Kendati demikan, Ferdy memberikan solusi. Pemasangan alat peraga bisa di pohon dengan menggunakan karet atau tali. Dengan begitu, pohon tidak akan rusak.

"APK tidak boleh menggunakan paku atau kawat karena itu melukai pohon. Gunakan karet atau plastik selama tidak melukai pohon dan merusak pertumbuhannya," kata Ferdy. 

3. Danny ingin gandeng NGO

DLH Makassar akan Tertibkan Alat Peraga yang Dipaku di PohonWali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Kamis (2/5/2024). IDN Times/Ashrawi Muin

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menegaskan pihaknya akan menertibkan alat peraga yang melanggar. Dia bahkan akan menggandeng Non Governmental Organization (NGO) atau yang lebih dikenal dengan LSM untuk penertiban itu.

"Saya sebenarnya suruh bersihkan tapi saya pikir-pikir nanti orang salah paham. Jadi saya nanti bersama sama dengan NGO kita bersihkan supaya lebih netral," kata Danny.

Dia pun meminta untuk kepada para tokoh yang ingin maju pada Pilkada Serentak 2024 untuk tidak memasang alat peraga di pohon dengan cara dipaku. Para tokoh hendaknya mencari alternatif lain yang tidak merusak pohon.

"Kalau di pohon, jangan dipaku atau diklip tapi pakai kawatlah," kata Danny.

Baca Juga: Pegawai Pabrik Mi Instan di Makassar Tewas dalam Mesin Penggilingan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya