TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menikmati Air Terjun Kali, Wisata Alam Tak Jauh dari Pusat Kota Manado

Cocok untuk trekking hingga healing

Air Terjun Kali, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara. Dok. Istimewa

Intinya Sih...

  • Air Terjun Kali terletak di Desa Kali, Pineleng, Sulawesi Utara, hanya 14 km dari Kota Manado.
  • Akses menuju air terjun sudah baik, namun wisatawan harus berjalan kaki selama 20 menit dengan medan menantang.
  • Wisatawan bisa menikmati keindahan air terjun yang tingginya mencapai 60 meter tanpa dipungut biaya masuk. Tapi harus berhati-hati karena debit airnya deras.

Manado, IDN Times - Selain laut, Sulawesi Utara juga memiliki wisata air terjun yang indah. Salah satunya adalah Air Terjun Kali di Desa Kali, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.

Jarak Air Terjun Kali ini juga tak terlalu jauh dari pusat Kota Manado. Jaraknya hanya sekitar 14 kilometer yang bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit.

Lokasinya tak jauh dari Makam Pahlawan Indonesia, Tuanku Imam Bonjol. Jaraknya hanya sekitar 5 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit.

1. Harus berjalan kaki 20 menit

Wisatawan bisa menggunakan mobil atau motor menuju ke Desa Kali, tempat air terjun tersebut berada. Aksesnya sudah sangat baik lantaran jalannya sudah diaspal. Meski begitu, wisatawan harus berhati-hati karena medannya menanjak dan tikungannya cukup tajam. 

Setibanya di Desa Kali wisatawan harus berjalan kaki selama 20 menit. Medannya pun cukup menantang. 

Ratusan anak tangga yang terbuat dari beton dan licin lantaran ditumbuhi lumut sudah menanti. Setelahnya, wisatawan harus menuruni tangga dari batu alam dan melewati sejumlah pohon tumbang.

2. Tak ada biaya masuk

Rasa lelah wisatawan pun terbayarkan dengan keindahan air terjun yang memiliki ketinggian 60 meter tersebut. Ada sebuah jembatan dekat air terjun tersebut yang cocok menjadi spot foto.

Selain itu, wisatawan tak dipungut biaya sepeserpun untuk masuk ke Air Terjun Kali. Wisatawan juga bisa membawa bekal sendiri, asal sampahnya dibawa pulang kembali agar tak mengotori keindahan air terjun.

Di sisi lain, pengunjung tak disarankan mendekati air terjun lantaran debit airnya yang sangat deras. Namun, wisatawan masih bisa berenang di sungai yang dialiri.

Baca Juga: Mengunjungi Minahasa, Tanah Pengasingan Tawanan Belanda Mulai 1830-an

Berita Terkini Lainnya