TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KKB Bunuh 1 Warga Sipil dan Bakar Truk di Yahukimo

TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo mengaku bertanggung jawab

Aparat mengevakuasi korban yang dibunuh KKB di Yahukimo. (IDN Times/Istimewa)

Intinya Sih...

  • KKB Papua melakukan aksi pembunuhan dan pembakaran truk di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
  • Abdul Muzakir, sopir truk korban pembunuhan, meninggal dengan kondisi tubuh luka-luka setelah ditembaki oleh KKB.
  • Pasukan TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut dan menuntut militer Indonesia untuk berhenti melakukan pembangunan jalan di wilayah operasi mereka.

Yahukimo, IDN Times – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan aksi pembunuhan terhadap satu warga sipil dan membakar sebuah truk di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (31/7/2024).

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, saat dikofirmasi mengatakan insiden tersebut terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 13.30 WIT di Jalan menuju Kampung Masi.

“Dapat kami menyapaikan bahwa benar telah terjadi pembunuhan terhadap warga sipil dan pembakaran 1 unit truk di Kabupaten yahukimo yang dilakukan oleh KKB wilayah yahukimo,” ujar Faizal.

Faizal menyebut, berdasarkan hasil indentifikasi, diketahui korban bernama Abdul Muzakir, kelahiran Lendang Nangka, 21 Juni 1992, dan beralamat di Jalan Paradiso, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Korban berprofesi sebagai sopir truk.

Sementara Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno, dalam keterangannya mengatakan bahwa insiden ini terjadi ketika korban Abdul Muzakir sedang dalam perjalanan menuju Kampung Masi untuk mengambil kayu.

Truk tersebut diketahui membawa 16 orang. Di mana 13 orang penumpang duduk di bak belakang. Sementara 3 orang yakni satu sopir dan dua kernet di kabin depan.

“Saat truk melaju, tiba-tiba KKB yang berjumlah enam orang muncul dari semak-semak dan mengadang truk tersebut. Satu dari enam orang tersebut membawa senjata api jenis SS2, sementara lima lainnya membawa senjata tajam jenis parang," jelas Bayu.

"Melihat ancaman tersebut, korban Abdul Muzakir (sopir) segera memutar truk untuk melarikan diri ke arah kota. Namun, truk mengalami kendala dan mati di tengah jalan sehingga posisinya melintang dan menghalangi jalan," imbuhnya.

Bayu melanjutkan, korban Abdul Muzakir dan kernetnya Neri Ommu (saksi) pun segera melarikan diri. Akan tetapi, korban Abdul Muzakir mengalami nasib tragis. Korban ditemukan meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh korban mengalami luka-luka.

"Jenazah Korban telah dievakuasi ke RSUD Dekai untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan rekan korban Neri Ommu (saksi) berhasil melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut," tutur Bayu.

Bayu mengungkapkan, dari keterangan saksi Neru Ommu, pelaku berjumlah enam orang. Satu di antaranya memegang senjata api dan lima lainnya membawa parang.

Mereka menggunakan pakaian yang mencirikan kelompok KKB, dengan salah satu pelaku mengenakan baju kaos bermotif loreng, rambut gimbal, dan ikat kepala berwarna merah, kuning, dan hitam.

“Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian yaitu dua unit handphone yang terbakar, lima botol minuman dingin, satu kantung kresek berisi pinang, satu pasang sandal merek swallow berwarna hijau, dan satu bungkus rokok merek Essedouble," paparnya.

Disebutkan, hingga saat ini, 13 penumpang yang berada pada bak truk bagian belakang dan satu kernet di kabin depan belum diketahui keberadaanya dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz, Polres Yahukimo, dan Brimob Polda Papua.

Bayu menambahkan, pelaku merupakan KKB yang beroperasi di wilayah Yahukimo dan hingga saat ini, pihak kepolisian dalam hal ini Satgas Damai cartenz dan Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku.

Di sisi lain, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyampaikan bahwa TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo bertanggung jawab atas aksi pembunuhan dan pembakaran truk tersebut.

"Pasukan TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Dejang Heluka telah menembak mati 2 anggota militer Indonesia dan membakar sebuah mobil truk di Kabupaten Yahukimo saat melakukan operasi," ujar Sebby dalam siaran pers.

"Komandan Batalyon Yamue dan panglima TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo, Brigader Jenderal Elkius Kobak beserta jajarannya siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut," imbuhnya.

Atas kejadian ini, lanjut Sebby, pasukan TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo memerintahkan kepada militer Pemerintah Indonesia untuk segera berhenti melakukan pembangunan jalan dan jauhi fasilitas sipil selama melakukan tugas pengamanan negara di wilayah operasi TPNPB-OPM di Yahukimo.

"Karena tugas aparat militer Indonesia di Papua hanya melakukan pengamanan negara dan perang melawan kami dan bukan ditugaskan sebagai tukang bangunan, tenaga kesehatan, pendidikan, dan tugas fungsi sipil seperti biasanya," jelas Sebby.

Baca Juga: Akui Tembak TNI di Intan Jaya, OPM Minta Berunding dengan Jokowi

Berita Terkini Lainnya