TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akui Tembak TNI di Intan Jaya, OPM Minta Berunding dengan Jokowi

TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya siap bertanggung jawab

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom. (IDN Times/Istimewa)

Intan Jaya, IDN Times – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap VIII Intan Jaya Batalyon Angin Bula mengakui sebagai pelaku penyerangan di Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (31/7/2024). Pada peristiwa itu, satu prajurit TNI tewas, satu lainnya luka-luka, dan sebuah kendaraan militer berlapis baca bocor.

Hal itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom melalui siaran persnya, pada Rabu malam. Dia mengatakan, Manajemen Markas Pusat Komite Nasional TPNPB-OPM telah menerima laporan resmi via telepon dari Enos Tipagau, Komandan Operasi TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya Batalyon Angin Bula.

Dalam laporan tersebut, Enos Tipagau mengatakan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya siap bertanggung jawab atas penyerangan terhadap aparat militer Indonesia yang sedang melakukan tugas pengamanan di Pos Militer Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya.

"Dan dalam penyerangan tersebut, Enos Tipagau dan pasukan TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya mengakui telah melakukan penembakan terhadap 2 aparat militer Indonesia yang sedang berada di Pos Militer tepat jam 13.00 siang," ujar Sebby meneruskan laporan Enos Tipagau.

Atas peristiwa ini, lanjut Sebby, TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya menegaskan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk segera membuka perundingan internasional. "Segera melakukan perundingan internasional dalam menyelesaikan persoalan konflik bersenjata internal di Papua Barat sebelum dirinya turun jabatan dari orang nomor satu di Indonesia dan segera menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM di tanah Papua," ucapnya.

Sebby menyatakan, TPNPB-OPM se-36 Kodap di tanah Papua sedang melakukan perang gerilya. Perang tidak akan pernah berhenti hingga pemerintah Indonesia siap menyelesaikan masalah konflik bersenjata di Papua melalui perundingan internasional. Selain itu, Sebby juga kembali berpesan kepada seluruh orang asli Papua (OAP) agar tidak menjadi pengkhianat bangsa Papua.

"Kepada semua orang Papua yang bekerja sebagai aparat militer Indonesia dan sebagainya untuk segera berhenti menjadi pengkhianat bangsa Papua yang selama ini bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan pembunuhan terhadap sesama orang Papua di baris depan," kata Sebby.

Sebby mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti pembunuhan yang dilakukan oleh para pengkhianat bangsa Papua.

Diberitakan sebelumnya, aparat TNI Satgas 509/BY TK Titigi dilaporkan diserang oleh pasukan TPNPB pada siang hari sekitar pukul 11.30 WIT. Dalam penyerangan tersebut, TPNPB melepaskan tembakan sebanyak dua kali. Akibatnya salah satu personel terkena tembakan pada bagian pinggir dada sebelah kanan. Meski demikian, korban masih dalam keadaan sadar. Informasi lain menyebutkan, korban telah berhasil dievakuasi ke Bandara Bilorai Sugapa dan selanjutnya diterbangkan ke Kabupaten Mimika.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Pol. Bayu Suseno, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa penyerangan itu. "Korbannya TNI. Silakan ditanyakan ke Kogabwilhan atau Kodam ya," ujar Bayu via pesan WhatsApp, Rabu malam.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, ketika dikonfirmasi meminta agar hal ini ditanyakan kepada Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Penkogabwilhan) III. "Coba hubungi Pen Kogab 3 bang," kata Candra singkat melalui pesan WhatsApp.

IDN Times telah berupaya mengonfirmasi hal ini kepada Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo, via pesan WhatsApp. Namun, sampai dengan saat ini, pesan yang telah dibaca sejak Rabu malam itu belum juga dijawab.

Baca Juga: Diserang OPM, 1 Anggota TNI Tertembak di Pos Titigi Intan Jaya

Berita Terkini Lainnya