TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JK: Kita Harus Terima Pengungsi Rohingnya sesuai Sila Kedua Pancasila

JK sebut akar masalah pengungsi adalah konflik Myanmar

Jusuf Kalla (kiri) dan PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin (kanan) di Makassar, Rabu (20/12/2023). IDN Times/Ashrawi Muin

Makassar, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, menanggapi soal pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia. JK mengatakan, solusi utama yaitu menghentikan konflik di daerah asal mereka yakni Myanmar.

Dia menekankan akar permasalahan pengungsi Rohingya karena adanya konflik. Dengan demikian, konflik tersebut harus diselesaikan jika tidak ingin ada pengungsi.

"Tentu solusi yang paling penting hentikan konflik, karena orang mengungsi karena konflik. Dulu sama dengan di Ambon," kata JK kepada wartawan sesuai memberikan ceramah umum di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (20/12/2023).

1. Menerima pengungsi Rohingya sesuai sila kedua Pancasila

JK mengatakan hal ini sulit karena konflik di Myanmar membuat pengungsi lari ke Bangladesh. Namun karena statusnya sebagai pengungsi membuat mereka tidak bisa bekerja, maka banyak dari mereka yang juga keluar dari Bangladesh.

Tetapi, kata JK, kalau mereka mengungsi, maka sebaiknya diterima karena sesuai dengan Sila Kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

"Kalau kita usir orang yang susah berarti kita bukan orang yang bermartabat, tapi harus diatur dan mereka juga harus disiplinkan," kata JK.

2. Pengungsi Rohingya di Indonesia lebih sedikit dibanding negara lain

Pengungsi Rohingya yang sempat terlantar di trotoar Jalan Jenderal Sudirman pada Kamis (14/12/2023) (IDN Times/ Fanny Rizano)

Belakangan ini, pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia. Kedatangan mereka menuai pro dan kontra. Ada yang menerima dengan alasan kemanusiaan tapi ada pula yang menolak dengan berbagai pertimbangan.

JK mengatakan pengungsi Rohingya yang diterima Indonesia belum seberapa dibandingkan dengan di Eropa. Eropa, kata JK, telah menerima jutaan pengungsi Rohingya. Kemudian Malaysia menerima 150 ribu pengungsi Rohingya.

"Masa kita 1.500 sudah marah-marah. Jadi mereka tanggungjawab internasional juga. Waktu zaman Soeharto, 250 ribu pengungsi Vietnam ditampung di Pulau Galang, dan Pak Harto dipuji dunia ini karena Indonesia," kata JK.

Berita Terkini Lainnya