Mencicipi Sensasi Coto Daging Kuda Khas Jeneponto
Daging kuda dipercaya punya "khasiat lebih" untuk kaum pria
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wisata kuliner di Makassar selalu identik dengan masakan daging berkuah. Seperti Coto Makassar, Sop Konro, Sop Saudara atau Pallubasa.
Yang paling terkenal kuliner khas dari Sulawesi Selatan adalah Coto Makassar. Coto Makassar sudah dikenal sejak abad 16 di masa kejayaan Kerajaan Gowa. Coto Makassar dikenal dengan bumbu rempahnya yang beragam, seperti kemiri, kacang tanah, pala dan rempah-rempah lainnya.
Umumnya, Coto Makassar selalu dibuat dari daging dan jeroan sapi. Namun, selain coto dari daging sapi, ada juga menu lain yang tidak kalah sedapnya. Inilah coto daging kuda berasal dari Kabupaten Jeneponto, 88 kilometer dari Kota Makassar. Di Makassar sendiri sangat jarang dijumpai warung coto kuda.
Baca Juga: Jamu Jokowi, JK Hidangkan Coto Makassar & Ayam Goreng Sulawesi
1. Coto Kuda menu masakan khas dari Turatea
Kabupaten Jeneponto yang dijuluki Butta Turatea (Tanah Orang Atas) dikenal identik dengan kuda. Selain terkenal dengan pacuan kuda tradisionalnya, jamuan di setiap acara penting tidak pernah absen dari masakan daging kuda, seperti sop Gantala Jarang dan Coto Kuda. Menjadi keharusan pemilik hajatan pernikahan menyembelih kuda untuk menjamu tamu-tamunya, khususnya bagi kaum bangsawan Turatea.
Di kota Jeneponto, kita bisa menikmati sajian menu Coto Kuda spesial di warung Coto Turatea Belokallong milik Haji Sukri Dg Rumpa, di jalan Lanto Daeng Pasewang, depan kantor Bupati Jeneponto. Satu porsi Coto Kuda yang dijual di warung Haji Sukri seharga Rp25 ribu.
Baca Juga: Ternyata, Makan Coto Makassar Pun Ada Tata Caranya, Lho!