TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Toleransi Beragama, JK Sarankan Adzan dan Misa Ditayangkan Bersamaan

JK merespons polemik surat edaran Kementerian Kominfo

Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam seminar yang diselenggarakan di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulaewesi Selatan (Sulsel), Senin (2/9/2024). IDN Times/Jian Parawansyah/bt

Makassar, IDN Times - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyarankan stasiun televisi tetap menyiarkan azan bersaman dengan perayaan misa. JK merespons polemik surat edaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengganti siaran azan dengan running text.

"Jadi saya sarankan sebagai ketua DMI agar TV di samping terus melaporkan tentang misa, juga ada tetap menyiarkan adzan. Jadi layar dibagi dua dan hanya lima menit adzan magrib," kata JK dalam siaran persnya, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga: Kemenag Imbau Azan Magrib di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus

1. Solusi terbaik: salint menghargai dan toleransi

JK menambahkan, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam terbanyak, tentu sangat mengutamakan toleransi. Dengan adanya seruan panggilan adzan umat Islam yang bersamaan perayaan misa umat katolik yang bersamaan, itu justru jangan saling menghilangkan.

"Itulah yang paling indah antara kedua umat beragama. Solusi terbaik, saling menghargai dan saling toleransi," ucap Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 tersebut.

2. JK ucapkan selamat datang kepada Paus Fransiskus

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus (kiri) yang didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta di veranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

JK juga menyadari jika perayaan misa disiarkan di televisi-televisi Indonesia akan sangat baik. Ketua Umum PMI ini juga menyampaikan selamat datang untuk Paus Fransiskus yang dinilai sebagai kehormatan untuk Indonesia.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024). Perjalanannya ke Indonesia merupakan bagian dari tur selama 12 hari di Asia Pasifik. Selain Indonesia, ia juga dijadwalkan mengunjungi Papua Nugini, Timor Timur dan Singapura. Perjalanan ini akan menjadi perjalanan terpanjangnya dalam hal jumlah hari yang dihabiskan di luar Vatikan.

Salah satu tema utama perjalanan ini adalah mendorong kerukunan antar umat beragama. Paus Fransiskus ke Indonesia tidak akan hanya akan berinteraksi dengan kelompok Katolik setempat, melainkan juga dengan para pemimpin agama lain dan tokoh politik.

Berita Terkini Lainnya