Terik Menyengat, Kota Palu Catatkan Suhu Udara Tertinggi di Indonesia
Ilustrasi terik matahari (IDN Times/Lia Hutasoit)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Selama beberapa hari terakhir, penduduk Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengeluhkan suhu udara yang meningkat. Cuaca panas terik disebut terjadi antara pukul 11 siang hingga 3 sore.
"Suhu udara selama beberapa hari ini meningkat cukup drastis sehingga warga mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada siang hari," tutur Edy Frijot Lamandasa, salah seorang warga Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu, seperti dikutip dari laman kantor berita Antara pada Kamis (23/1).
1. BMKG mencatat suhu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mencapai 37-38 derajat celcius
ANTARA FOTO/Mohamad HamzahNur Alim, selaku Kepala Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Mutiara Sis Jufri Palu, membenarkan keluhan warga perihal suhu udara. Mereka menyebut bahwa potensi peningkatan suhu udara masih terjadi selama beberapa hari ke depan.
Catatan BMKG menyebut bahwa suhu udara Kota Palu saat ini antara 37 hingga 38 derajat celsius. Cukup jauh dari suhu rata-rata ibu kota provinsi Sulawesi Tengah itu yakni 33 derajat celcius.
2. Situasi serupa juga dialami sejumlah wilayah lain di Sulteng
Sisa bangunan akibat gempa, tsunami, hingga likuefaksi di Kota Palu, Sulteng. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Selain itu, catatan BMKG turut mengatakan bahwa Palu mengalami suhu udara tertinggi se-Indonesia. Kondisi serupa juga menimpa sejumlah wilayah lain di Sulawesi Tengah.
Pihak BMKG sendiri telah mengimbau seluruh penduduk Kota Kaledo agar lebih banyak meminum air mineral jika melakukan aktivitas di luar rumah pada siang hari demi menjaga stamina.
Baca Juga: 7 Potret Sekolah Darurat di Palu, Jembatan Bagi Siswa Kejar Cita-cita
3. Ada tiga faktor yang berimbas pada melonjaknya suhu udara di Palu
(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Muhammad AdimajaCuaca terik melanda Kota Palu karena sejumlah faktor. Pertama, yakni posisi matahari yang sedang menuju garis ekuator yang melintang tepat di sekitar Palu. Selain itu, BMKG turut menyebut tingkat kelembapan hanya mencapai 60%.
Kedua, suhu permukaan laut hanya menguapkan air dalam jumlah sedikit hingga tak mendukung terbentuknya awan. Yang terakhir, yakni massa udara yang tertarik menuju daerah selatan Indonesia.
Baca Juga: [FOTO] Khidmat Perayaan Natal di Makassar dan Kamp Pengungsian Palu
