PMI dan IFRC Turut Bantu Pemulihan Pascabencana Gempa Sulbar

Saling bahu membahu memulihkan kondisi warga setempat

Makassar, IDN Times - Bantuan-bantuan dan relawan dari sejumlah organisasi kemanusiaan mulai berdatangan ke Sulawesi Barat (Sulbar) pasca gempa M6,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat 15 Januari pekan lalu. Salah satunya yakni Palang Merah Indonesia (PMI).

Hingga hari kelima pascagempa, PMI telah menyalurkan logistik bantuan ke sejumlah titik pengungsian yang tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju. Bantuan tersebut berupa makanan, air bersih, terpal ditambah beberapa kebutuhan penting lainnya.

1. PMI telah menyalurkan bantuan berupa makanan, air bersih, terpal dan obat-obatan ke beberapa titik pengungsian

PMI dan IFRC Turut Bantu Pemulihan Pascabencana Gempa SulbarBantuan berupa perlengkapan esensial Palang Merah Indonesia kepada masyarakat yang terdampak gempa di Sulawesi Barat. (Dok. Palang Merah Indonesia)

PMI mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) untuk membantu operasi evakuasi warga dan jasad korban meninggal yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

"Tim spesialis dan relawan kami berhasil menyelamatkan banyak warga yang terjebak di reruntuhan serta korban yang meninggal dalam kurun waktu tiga hari terakhir," ujar Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia, Sudirman Said, dalam keterangan pers pada Rabu (20/1/2021) malam.

Selain itu sebanyak tujuh unit ambulans, peralatan P3K dan tim medis pun telah disiagakan oleh PMI. "Bantuan ini tentunya dapat menunjang kapasitas rumah sakit dan personel Palang Merah di tengah pandemi COVID-19," lanjut Sudirman.

2. Bantuan yang diberikan oleh PMI juga untuk melindungi para pengungsi dari ancaman virus COVID-19

PMI dan IFRC Turut Bantu Pemulihan Pascabencana Gempa SulbarSalah seorang personel Palang Merah Indonesia sedang berbincang kepada masyarakat terdampak gempa di Sulawesi Barat. (Dok. Palang Merah Indonesia)

Dengan jumlah mencapai lebih 19 ribu orang, para pengungsi membutuhkan tenda sebagai tempat hunian sementara. PMI pun telah menyalurkan tenda-tenda disertai perlengkapan tidur untuk keluarga dan bayi. Lebih jauh, 10 truk air juga telah disiagakan di beberapa titik.

"Bantuan yang didukung oleh Palang Merah Indonesia antara lain pembuatan tempat tinggal sementara, pelayanan kesehatan, akses sanitasi dan air, serta usaha lainnya agar wanita, anak, serta mereka yang paling membutuhkan terlindungi dan terjauhi dari virus COVID-19," jelas Ratna Komala, Kepala Biro Humas Palang Merah Indonesia.

Baca Juga: Unhas Bebaskan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Gempa Sulbar

3. IFRC pun telah menyalurkan dana Rp7,2 miliar untuk membantu proses pemulihan pascagempa

PMI dan IFRC Turut Bantu Pemulihan Pascabencana Gempa SulbarSalah seorang personel Palang Merah Indonesia sedang melakukan penilaian mengenai dampak dari gempa bumi di Sulawesi Barat. (Dok. Palang Merah Indonesia)

Tak hanya PMI, International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) pun turut membantu pemulihan dengan memberi bantuan sebesar 460.000 Swiss Francs (Rp7,2 miliar). Dana tersebut untuk membantu sekitar 20.000 orang yang merasakan dampak bencana gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

"Dampak yang diberikan dari bencana ini tidak hanya telah memporak-porandakan infrastruktur di wilayah tersebut melainkan dampak psikologis terhadap warga yang harus kehilangan tempat tinggal karena takut akan ancaman gempa susulan," ungkap Head of the IFRC Indonesia Country Office, Jan Gelfand.

Baca Juga: 103 Bangunan Sekolah di Sulbar Rusak Akibat Gempa

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya