9 Potret Sunyi Hari Pertama Larangan Mudik di Wilayah Sulawesi

Makassar, IDN Times - Masuk hari pertama larangan mudik Idulfitri 2021 yang diberlakukan pemerintah pada Kamis (6/5/2021), bandara dan pelabuhan tak lagi seramai biasanya. Segala hiruk-pikuk berganti menjadi suasana sunyi senyap.
Terasa aneh lantaran ini terjadi jelang lebaran, di mana lalu lintas manusia mencapai level keramaian yang luar biasa. Istilahnya, tumpek blek. Berdesakan di terminal bus, di jembatan geladak kapal, di peron kereta api, gerbang jalan tol hingga ruang tunggu keberangkatan bandara adalah hal lumrah pada musim mudik.
Namun seiring pandemik dan anjuran mengurangi intensitas berkumpul di luar rumah, banyak orang yang mengurungkan niat kembali ke kampung halaman. Banyak yang berkecil hati lantaran tak bisa bertemu orangtua. Maka cerita getir diiringi air mata dari berbagai episode pencegatan pemudik memenuhi linimasa media sosial.
Suasana sunyi juga terasa di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Berikut foto-foto suasana kedua tempat tersebut di hari pertama larangan mudik seperti dikumpulkan dari ANTARA.
1. Petugas kebersihan mengepel lantai ruangan terminal penumpang yang sunyi senyap di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan
2. Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar takkan melayani penumpang atau pemudik selama 12 hari (6-17 Mei 2021)
3. Sejumlah anak buah kapal beraktivitas di dekat KM Lambelu yang sedang bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Tak ada hiruk-pikuk kepadatan calon penumpang
4. Sebelum pandemik, jumlah pemudik yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar biasanya mencapai rata-rata 2 ribu orang per hari
5. Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, terlihat legang. Kendati demikian, terlihat masih ada seorang calon penumpang non-pemudik yang hendak berangkat
6. Pengecualian diterapkan pada perjalanan dinas, kunjungan keluarga yang sakit, kunjungan duka, kepentingan persalinan, kargo dan kebutuhan medis
7. Sejumlah personel Dinas Kesehatan melakukan pendataan dan skrining kesehatan kepada kernet truk yang akan melintas Kota Jin, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo
8. Sejumlah warga melewati pos penyekatan perbatasan di Kota Jin, Kabupaten Gorontalo Utara. Kota Jin di Kecamatan Atinggola memang saling berdekatan dengan daerah Sulawesi Utara
Baca Juga: Wali Kota Makassar Ingatkan Larangan Mudik, Minta Warga Lebih Bersabar
9. Foto udara pos penyekatan Jembatan Trans Sulawesi perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Utara yang berada di Desa Tontulouw, Kecamatan Pinogaluman, Sulawesi Utara.
Kota Jin di Kecamatan Atinggola (Gorontalo) dan Desa Tontulow di Kecamatan Pinogaluman (Sulawesi Utara) adalah contoh nyata bahwa aktivitas menyambung hidup sejatinya tak mengenal batas antarprovinsi. Ini sesuai dengan konsep wilayah aglomerasi, di mana beberapa wilayah saling berdekatan. Imbasnya pun terasa pada hidup penduduk sehari-hari.
Meski sempat tak melarang mudik di 8 wilayah aglomerasi di seluruh Indonesia, Satgas COVID-19 buru-buru meralatnya pada Kamis (6/5/2021). Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, larangan diberlakukan demi menghindari kebingungan di tengah masyarakat perihal perbedaan antara larangan mudik dan lalu lintas antar kota/kabupaten dan aglomerasi.
Nah, lantas seperti apa efektivitas larangan mudik nasional untuk kurva kasus harian infeksi virus SARS-CoV-2 secara nasional? Publik tentu sedang menunggu itu.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel Larang ASN Mudik, kecuali Alasan Perjalanan Dinas