Tata Cara dan Bacaan Salat Khusuf saat Terjadi Gerhana

Fenomena gerhana salah satu tanda kebesaran Allah

Makassar, IDN Times - Gerhana Bulan total diprediksi terjadi pada Selasa, 8 November 2022. Kementerian Agama mengimbau umat muslim melaksanakan salat khusuf alias salat gerhana saat terjadi fenomena alam tersebut.

Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana Bulan total kali ini bisa diamati dari Indonesia, termasuk wilayah Sulawesi Selatan. Durasi totalitas gerhana bulan total 8 November 2022 akan berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin mengatakan pihaknya telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kantor Wilayah Kemenag soal itu. Para Kanwil diminta menginstruksikan jajarannya agar bersama ara ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.

“Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” kata Kamaruddin dalam siaran persnya, Jumat (4/11/2022).

"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Bisa Diamati dari Sulsel pada 8 November

1. Tuntunan bagi umat Islam saat terjadi gerhana

Tata Cara dan Bacaan Salat Khusuf saat Terjadi GerhanaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Rasulullah Muhammad SAW mengingatkan umatnya bahwa gerhana merupakan salah satu tanda kebesaraan Allah SWT. Pada waktu tersebut dianjurkan beribadah. Sesuai hadis berikut ini:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali nampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Nabi Muhammad SAW mengajarkan tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:

  1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.
  2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).
  3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. AbuDaud dan al-Nasa'i). Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.
  4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

2. Tata cara dan bacaan salat gerhana

Tata Cara dan Bacaan Salat Khusuf saat Terjadi GerhanaiIlustrasi salat (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut ini tahapan salat gerhana menurut penjelasan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin:

  • Berniat di dalam hati;
  • Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
  • Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih), sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
  • Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
  • Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
  • Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
  • Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
  • Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
  • Salam.

Jika salat digelar berjemaah, setelah saat imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

3. Niat salat gerhana

Tata Cara dan Bacaan Salat Khusuf saat Terjadi GerhanaANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Niat merupakan salah satu rukun salat. Untuk niat salat gerhana, tidak ada tuntunan khusus. Kamu bisa membaca niat sederhana sebelum memulai salat. Berikut ini salah satu contohnya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Terakhir 18 Tahun Lalu 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya