Staf Ahli Menhub Bahas Transportasi Ramah Lingkungan di Tiongkok

Kunjungan terkait upaya pengembangan proyek MASTRAN

Makassar, IDN Times - Staf Ahli Menteri Perhubungan Dr. Robby Kurniawan membahas pengembangan sistem transportasi umum, saat berkunjung ke Tiongkok, pekan ini. Dia mewakili Kemenhub bertemu Institut Pengembangan Teknik Kota Shanghai dan Komisi Transportasi Kota Shanghai.

Kegiatan dilaksanakan di tiga kota, yakni Shanghai, Hangzhou, dan Guangzhou, pada Minggu (20/8/2023) hingga Sabtu (26/8/2023). Robby, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda mengatakan, kunjungannya terkait upaya pemerintah melalui Kemenhub melaksanakan proyek Mass Transit Indonesia (MASTRAN) guna meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup di kota-kota di Indonesia.

Proyek MASTRAN mencakup pengembangan institusi dan kapasitas, membantu dalam implementasi program nasional untuk mendukung transportasi umum di kota-kota Indonesia, dan investasi dalam sistem transportasi umum berbasis jalan. Proyek itu dibangun di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung (BBMA) dan Mebidang (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang).

Proyek ini juga akan mencakup pengembangan institusi dan kapasitas, pembuatan program nasional untuk mendukung mass transit di kota-kota Indonesia, serta investasi dalam sistem transportasi umum berbasis jalan.

"MASTRAN yang diusulkan akan menjadi fase pertama dari program bantuan nasional ini. Ini akan membantu merumuskan desain program, menciptakan rangkaian proyek untuk program tersebut, membangun kapasitas institusi, dan dengan mengimplementasikan beberapa sistem mass transit berdasarkan praktik terbaik, menunjukkan bahwa program ini dapat ditingkatkan skala dan membuat kota-kota Indonesia lebih layak huni," kata Robby dalam keterangan persnya, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: Kemenhub Sebut Angkutan Umum di RI Pakai Kendaraan Listrik pada 2045

1. Proyek prioritas Kemenhub dalam mendorong transportasi massal

Staf Ahli Menhub Bahas Transportasi Ramah Lingkungan di TiongkokIlustrasi LRT Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Robby memaparkan, program MASTRAN menjadi salah satu prioritas Kementerian Perhubungan dalam rangka mendorong dan meningkatkan transportasi massal. Selain itu juga diharapkan mengatasi permasalahan kemacetan, isu lingkungan serta kerugian nonmaterial lainnya yang diakibatkan kemacetan.

"Kementerian Perhubungan bersama World Bank dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Sumatera Utara akan mengimplementasikan program pengembangan sistem transportasi masal berupa BRT yang terintegrasi dan berorientasi pada Smart, Green and Sustainabale Transportation," ucapnya.

2. Butuh perencanaan matang sebelum sampai ke tahapan pengoperasian

Staf Ahli Menhub Bahas Transportasi Ramah Lingkungan di TiongkokStaf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda Dr. Robby Kurniawan (kiri) berkunjung ke Tiongkok membahas rencana pengembangan transportasi publik ramah lingkungan. (Dok. Istimewa)

Robby melanjutkan, selain dilakukan perencanaan yang komprehensif dan integratif, pelaksanaan proyek MASTRAN juga memerlukan transfer of knowledge, capacity building, dan management assitance dalam konstruksi hingga tahapan pengoperasiannya.

Proyek ini terdiri dari dua bagian; yakni pengembangan institusi dan kegiatan pembangunan kapasitas untuk membantu Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah dalam meluncurkan IMTP. Kemudian investasi dalam sistem mass transit demonstrasi di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung (BBMA) dan Mebidang.

Proyek MASTRAN mengundang 14 mitra dari Pemerintah Pusat, di antaranya; Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melakukan pengembangan kapasitas di bidang ekosistem bus listrik dengan mempelajari operasi dan manajemen sistem Bus Rapid Transit (BRT).

3. Tiongkok dianggap sukses dan berpengalaman dalam hal transportasi publik

Staf Ahli Menhub Bahas Transportasi Ramah Lingkungan di TiongkokStaf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda Dr. Robby Kurniawan (kedua dari kiri) berkunjung ke Tiongkok membahas rencana pengembangan transportasi publik ramah lingkungan. (Dok. Istimewa)

Robby menjelaskan, kunjungannya ke Tiongkok untuk memperoleh belajar dari pengalaman negara itu mengelola sistem transportasi publik ramah lingkungan. Dari sana bisa diperoleh pengetahuan tentang opsi pengadaan rangkaian gerbong, umur pakai baterai, infrastruktur pengisian melalui diskusi dengan operator bus dan kunjungan ke produsen bus.

"Adapun Tiongkok telah mencapai kesuksesan signifikan dalam industri bus listrik dan beberapa implementasi BRT yang sangat efektif di berbagai kota," terang Robby.

"Tentunya, ini memberikan peluang untuk belajar dari pengalaman luas mereka dan mendapatkan wawasan tentang praktik terbaik dalam desain, operasi, dan manajemen BRT, transportasi non-motor, jalan ramah pejalan kaki, dan sistem berbagi sepeda," jelasnya.

Tujuan dari perjalanan ini juga untuk mengumpulkan informasi dan wawasan tentang harga bus, opsi pembelian, umur pakai baterai, dan infrastruktur pengisian. Tiongkok dikenal dengan industri manufaktur bus yang canggih dan merupakan rumah bagi beberapa produsen bus terkemuka.

"Kami meninjau Depo Bus BRT, bertemu dengan produsen BUS EV; Higer, SunWin, Yu Tong, dab BYD. Dengan mengunjungi pabrik-pabrik bus ini dan belajar dari para ahli di bidang ini, kita dapat memperoleh pengetahuan berharga dan membuat keputusan yang berdasarkan informasi untuk pengadaan bus yang akan datang," katanya.

Baca Juga: Menhub Sebut Indonesia Gaspol Infrastruktur Transportasi di 2024

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya